Wednesday, November 11, 2020

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berbaring di atas tempat tidur dengan buku pelajaran matematika di tangannya mengeluh betapa panasnya kamar itu. Sementara itu, Iwan, yang sedang duduk di depan komputer sedang mengerutkan keningnya berusaha mengetik tugas matematika yang harus dikumpulkan esok. Iwan pun sebenarnya sudah tidak tahan lagi dengan panas di kamar itu, namun tugas itu butuh konsentrasi dan ia, walaupun statusnya adalah pemilik kamar, malas untuk bangkit dari kursinya. Sudah tiga jam kedua sahabat karib itu berusaha mengerjakan tugas-tugas matematika yang sulit, dan di titik ini mereka sudah dalam posisi enggan beranjak dari tempatnya masing-masing.

Beberapa saat kemudian, ketika cuaca semakin terasa panas, Andi dan Iwan sama-sama melirik ke atas lemari pakaian di mana sebuah kipas angin bertengger dengan gagahnya. Tanpa disadari, keduanya lalu saling berpandangan. Keduanya paham bahwa untuk meredakan suasana panas di kamar itu, kipas angin itu harus dinyalakan. Tapi tidak ada satu pun dari mereka yang mau beranjak dari tempatnya masing-masing. Tanpa sadar, secara berbarengan mereka mengatakan “kamu aja, deh, yang nyalain kipasnya …”

Tahukah kamu, bahwa ada sebutan untuk situasi semacam itu, dimana dua orang saling berpandangan, dua-duanya mengerti bahwa harus ada yang dilakukan untuk mengubah sesuatu atau menyelesaikan masalah, namun dua-duanya sama-sama enggan untuk melakukannya?

Situasi itu disebut “mamihlatinatapai” dan sampai sekarang saya belum menemukan padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia untuk kata itu.

Mamihlatinatapai adalah kata dalam bahasa Yagan (atau Yaghan) yang merupakan bahasa asli suku Yaghan yang tinggal di Tierra del Fuego, sebuah kepulauan di ujung selatan wilayah Amerika Selatan. Sayangnya bahasa ini adalah bahasa yang hampir punah. Penuturnya semakin sedikit. Sementara itu, bahasa Yaghan ini juga merupakan bahasa yang terisolasi, dalam artian bahasa ini tidak memiliki keterkaitan dengan bahasa-bahasa yang lain.

Nah, adakah di antara kalian yang bisa menemukan padanan kata untuk “mamihlatinatapai” ini dalam bahasa Indonesia?  

Tuesday, August 19, 2014

Screen Time Pada Anak



Dalam bahasa Inggris saat ini ada yang disebut “screen time” yang terjemahan bebasnya dalam bahasa Indonesia adalah “waktu menatap layar”. Bisa dikatakan bahwa screen time adalah lamanya waktu yang dihabiskan oleh seseorang untuk menatap layar saat dia melakukan aktivitas tertentu yang melibatkan peralatan yang memiliki layar. Tentu saja layar yang dimaksud di sini bukanlah layar seperti pada perahu, melainkan layar monitor, peralatannya antara lain adalah televisi, komputer, smartphone, dan lain sebagainya. Muncul kerisauan di kalangan orang tua mengenai screen time pada anak-anak mereka. Adakah dampak negatif jika anak-anak memiliki terlalu banyak screen time? Bagaimanakah cara membatasi atau menguranginya? Katherine Lee, seorang pakar di bidang anak-anak usia sekolah menuliskannya di situs about.com.

Monday, August 18, 2014

Venus vs. Merkurius



Mengapa planet Venus yang menjadi bintang kejora, bukannya Merkurius? Bukankah Merkurius letaknya lebih dekat ke matahari daripada Venus?

Venus terlihat lebih terang karena ukurannya jauh lebih besar dibandingkan Merkurius. Selain itu Venus juga memiliki atmosfer yang bisa memantulkan cahaya matahari, sehingga ia bisa terlihat lebih terang. Jadi, ada beberapa alasan mengapa si Bintang Kejora ini lebih terang dari Merkurius.

Pertama, diameter Merkurius sekitar 4.989 km, bandingkan dengan Venus yang diameternya mencapai 12.392 km.

Apakah yang dimaksud dengan Pasteurisasi?


Mesin pasteurisasi susu

Pada tahun 1864, seorang pria berkebangsaan Perancis yang bernama LouisPasteur menemukan bahwa cairan-cairan seperti susu bisa dipanaskan hingga mencapai suhu sedikit dibawah suhu mendidih dan dipertahankan beberapa saat dalam suhu tersebut untuk memusnahkan bakteri-bakteri yang sangat merugikan. Proses ini disebut pasteurisasi berdasarkan nama Louis Pasteur sebagai penghargaan atas sumbangannya yang besar bagi keamanan pangan dan teori tentang penyakit. Saat ini di toko-toko makanan Anda bisa menemukan beraneka ragam produk yang melalui proses pasteurisasi seperti susu, jus, susu non-dairy, dan berbagai produk makanan sejenis itu. Banyak negara yang mensyaratkan bahwa makanan harus melewati proses pasteurisasi terlebih dahulu demi keamanannya.

Proses pasteurisasi didasarkan pada prinsip bahwa bakteri-bakteri yang merugikan bisa dibunuh dengan pemanasan. Cara paling efektif untuk membunuh bakteri adalah dengan mendidihkan air, namun hal ini akan merusak aroma dari cairan yang direbus itu. Pasteurisasi menjadi pemecahan masalah tersebut, yaitu dengan menjaga aroma tetap enak sekaligus membuat makanan menjadi lebih aman untuk dikonsumsi. Selain meminimalisir resiko penyakit, pasteurisasi juga membuat makanan lebih awet dan tidak mudah busuk, yang artinya produk-produk susu dan jus segar bisa menjadi tersedia bagi lebih banyak orang.

Siapakah Louis Pasteur?



Louis Pasteur (1822-1895)

Pasteur adalah seorang kimiawan dan biolog berkebangsaan Perancis  yang membuktikan kebenaran teori kuman sebagai penyebab penyakit dan merupakan penemu proses pasteurisasi.

Louis Pasteur lahir pada tanggal 27 Desember 1822 di Dole, wilayah Jura, Perancis. Ayahnya adalah seorang penyamak kulit. Di tahun 1847 ia meraih gelar doktor dari École Normale di Paris. Setelah beberapa tahun melakukan riset dan mengajar di Dijon dan Strasbourg, di tahun 1854 Pasteur diangkat sebagai profesor bidang kimia di University of Lille. Salah satu tugas yang diberikan padanya adalah untuk menemukan solusi-solusi dari masalah-masalah praktis yang terjadi dalam industri lokal, khususnya dalam manufaktur minuman beralkohol. Pasteur pada saat itu mampu mendemonstrasikan bahwa organisma-organisma seperti bakteria bertanggungjawab dalam proses pengasaman anggur dan bir (setelah itu ia memperluas penelitiannya untuk membuktikan bahwa hal yang sama juga terjadi pada susu), dan bahwa bakteria bisa dihilangkan dengan cara merebus lalu mendinginkan cairan itu. Proses ini kemudian disebut pasteurisasi.

RABIES: Tidak Pandang Bulu



Tahun 1986, penyakit rabies masih disebut penyakit “gila anjing”, bukan “anjing gila” seperti yang umum disebut saat ini. Majalah SIGMA Nomor 15 yang terbit saat itu memuat tulisan tentang penyakit rabies ini dengan tajuk Penyakit Gila Anjing Tidak Pandang Bulu. Seperti apakah penyakit rabies dan bagaimana penyakit ini dipandang pada saat itu?

PENYAKIT GILA ANJING TIDAK PANDANG BULU

Jawa Tengah dilanda penyakit gila anjing atau rabies, permulaan tahun ini. Puluhan orang jadi korban. Entah darimana asal mulanya. Ternyata di dunia Barat pun rabies masih merupakan tantangan berat.

“Kalau setan menemukan suatu penyakit, maka itu pasti penyakit gila anjing,” Ini pendapat zaman pertengahan. Penyakit sampar yang meminta korban banyak, tidak disumpahi seperti rabies.

Struktur virus rabies
Cara rabies menyebar memang mengerikan. Dalam tubuh penderita, virus Formido inexorabilis bergerak ke otak melalui serabut saraf dan sumsum tulang belakang. Gejala mulai kelihatan ketika virus sampai di kelenjar ludah. Penderita menjadi agresif dan menggigit apa dan siapa saja yang ditemui, sambil menularkan virus. Setelah tahap itu, kelumpuhan datang, lalu koma dan mati. Setelah digigit, orang mendapat vaksin anti rabies. Namun vaksinasi tidak bisa menolong penderita yang sudah memperlihatkan gejala. Hanya ada satu kasus dalam literatur modern yang menyebut korban sembuh setelah memasuki fasa kelumpuhan. Pasien beruntung itu ialah seorang anak laki-laki di Ohio, Amerika Serikat.

Sunday, August 17, 2014

10 Cara Mengatasi Kelelahan



Apakah Anda sering merasa kehilangan semangat? Inilah sepuluh langkah sederhana untuk mengalahkan rasa lelah yang sering mendera.

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...