Konon, Nessie adalah sejenis Plesiosaurus seperti ini. |
Dari semua mahluk mitos di
dunia, yang paling terkenal, paling diburu, dan paling banyak diperbincangkan
tentulah “Nessie” sang Monster Loch Ness. Mahluk ini (yang entah kenapa
orang-orang selalu menganggapnya berjenis kelamin betina) acap menjadi fenomena
pertama yang disebutkan ketika orang-orang membicarakan soal misteri tak
terpecahkan. Ia adalah selebriti internasional yang bisa jadi telah
mendatangkan lebih banyak uang bagi Skotlandia dibandingkan tempat wisata
lainnya di negara itu. Ada film-film dokumenter, acara-acara televisi,
film-film layar lebar, dan bahkan film kartun tentangnya. Namun sekalipun ia
boleh dibilang muncul tiap tahun di danau itu, tampaknya Nessie masih malu-malu
untuk memulai karirnya dalam penyelidikan ilmiah. Jadi, apakah memang Nessie
ini benar-benar sesosok mahluk aneh, yang tersesat dalam alur waktu, dan
bergentayangan di dasar Loch Ness?
Loch
Ness adalah sebuah danau sepanjang 24 mil yang terletak di Great Glenn, sebuah retakan
panjang yang membelah Dataran Tinggi Skotlandia menjadi dua bagian. Loch (yang
dalam bahasa Gaelic artinya “danau”) ini dalamnya mencapai 1000 kaki (304,8
meter) dan, di beberapa tempat, lebarnya mencapai satu setengah mil (atau
sekitar 2,4 km).
Kisah pertama
mengenai adanya sesosok monster yang hidup di perairan itu berasal dari tahun
565 AD yang menceritakan tentang penyelamatan seseorang yang berenang di danau
itu oleh Saint Columba. Para pakar saat ini umumnya berpendapat bahwa saat itu
sebenarnya Saint Columba hanyalah berhadapan dengan hewan laut biasa yang entah
bagaimana bisa masuk ke dalam danau. Meskipun danau itu terus menjadi tempat
terjadinya penampakan-penampakan aneh, baru pada abad ke-20-lah fenomena
tersebut benar-benar menyebar luas.