Peradangan di sinus dan sakit gigi seringkali
terjadi bersamaan. Tekanan sinus, terutama di sinus maksilaris, bisa
menyebabkan rasa sakit yang menyebar ke rahang dan gigi, dan bisa dikira
sebagai sakit gigi. Pasien yang mengidap infeksi sinus bisa saja mengalami
sakit gigi dan berasumsi bahwa penyebab rasa sakit itu terletak di mulut dan
akibatnya salah mengira penyebab yang sebenarnya.
Sinus maksilaris adalah
rongga-rongga di tulang tengkorak yang letaknya tepat di atas (atau disebut
maksilaris) gigi. Rongga-rongga sinus letaknya sangat dekat dengan gigi atas
dan hanya terpisahkan oleh jaringan tulang yang tipis dengan akar gigi. Jaringan
saraf yang melewati akar-akar gigi ini menjalar melalui garis rongga sinus.
Iritasi sinus
menyebabkan membran pada sinus memproduksi cairan dalam rongga sinus. Ketika jaringan
lunak dari rongga sinus lain atau saluran nasal mengalami iritasi, cairan ini
akan mengalir sebagai post-nasal drip. Meskipun demikian, saluran dalam sinus
maksilaris tidak terletak di dasar rongga, artinya cairan tersebut akan
terkumpul di dasar sinus. Cairan tersebut tidak hanya menciptakan tekanan di
dalam sinus namun juga menyebabkan iritasi pada jaringan lunak di sekelilingnya.
Jaringan yang teriritasi itu akan membengkak dan semakin meningkatkan tekanan
pada sinus.
Tekanan itu bisa
menyebabkan rasa sakit pada sinus secara langsung dan juga mempengaruhi gigi. Saraf
pada gigi akan tertekan oleh tekanan dari dalam sinus dan akibatnya terjadilah
sakit gigi. Otak hanya mencatat bahwa saraf di gigilah yang sakit dan tidak
bisa mendeteksi bahwa sumber rasa sakit itu sebenarnya berada pada saraf di
atas gigi.
Ketika pasien
melaporkan sinus yang mampet dan sakit gigi, maka infeksi sinuslah yang
kemungkinan besar terjadi. Sakit gigi akibat infeksi sinus akan berupa rasa
sakit yang berkepanjangan di bagian gigi atas dan juga rahang. Radang sinus dan
gejala-gejala sinusitis lainnya seringkali, tapi tidak selalu, menyertai sakit
gigi seperti ini.
Pasien-pasien yang
mengalami pembengkakan atau infeksi sinus dan sakit gigi biasanya perlu
memeriksakan diri ke dokter. Antibiotik umumnya diperlukan untuk melawan
infeksi. Obat antialergi, dekongestan, dan irigasi nasal bisa juga
direkomendasikan, tergantung penyebab pembengkakannya.
Infeksi di gigi maksilaris juga bisa menyebabkan
iritasi pada sinus maksilaris. Gigi yang terinfeksi cenderung diakibatkan oleh
kesehatan mulut yang buruk dan pengabaian perawatan gigi. Ketika infeksi
mencapai akar gigi, maka infeksi itu akan menyebar ke jaringan-jaringan di
sekelilingnya, termasuk membran sinus. Jika terus dibiarkan, pasien akan terus
menerus mengalami infeksi sinus dan sakit gigi.