Monday, September 9, 2013

MENGAPA BAHASA LATIN DISEBUT BAHASA MATI?



Mengatakan bahwa bahasa Latin adalah sebuah “bahasa mati” (dead language) adalah permasalahan semantik. Ada orang-orang yang mengatakan bahwa bahasa Latin bukanlah bahasa mati sebab bahasa ini masih “hidup” dalam bahasa sehari-hari yang digunakan oleh milyaran orang di penjuru bumi. Sementara yang lainnya beralasan bahwa masih ada pemutakhiran rutin terhadap bahasa Latin yang diterbitkan oleh pihak Gereja Katolik Roma, dengan demikian bahasa ini masih hidup dan berkembang.

Meskipun begitu, bahasa Latin tidak lagi digunakan, dalam percakapan sehari-hari, oleh mayoritas orang yang berada di luar lingkungan keagamaan tertentu yang secara tradisi mewajibkan penggunaannya. Bahasa Latin tidak lagi menjadi bahasa ibu untuk siapa pun. Meskipun masih diajarkan, bahasa Latin tidak lagi dipandang sebagai bahasa yang sedang berkembang hingga tingkatan yang dicapai oleh sebagian besar bahasa modern.

Ada beberapa alasan mengapa bahasa Latin bisa mati. Alasan yang paling signifikan barangkali ada kaitannya dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi. Selama masa Romawi, bahasa mengalami standardisasi sampai tingkatan yang luas. Seperti halnya mempelajari bahasa Inggris adalah hal yang vital bagi mereka yang hidup di negara Amerika Serikat saat ini, demikian juga bahasa Latin sangatlah penting bagi orang-orang yang hidup di masa Romawi jika mereka ingin benar-benar sukses.


Dikarenakan Roma adalah entitas politik yang paling kuat di dunia Barat pada saat itu, sebagian besar orang yang berambisi untuk maju bersama sistem kekaisarannya yang luas memiliki keinginan untuk mempelajari bahasa Latin. Walhasil, bahasa ini meluas dengan sangat cepat. Kendatipun demikian, perluasan yang cepat itu pada akhirnya mulai mengalami masa kemandekan dan akhirnya menurun.

Bahasa Latin masih dipakai selama masa Abad Pertengahan. Di seluruh Eropa, bahasa Latin masih menjadi salah satu bahasa pilihan. Meskipun begitu, tanpa adanya keinginan untuk persatuan di benua itu, maka tidak juga ada perlunya untuk menyeragamkan bahasa. Perlahan-lahan, selama periode ratusan tahun, bahasa Latin mulai mengalami perubahan seiring dengan berbagai wilayah mengembangkan dialek dan idiosinkratisnya masing-masing.

Akhirnya, dialek-dialek tersebut menjadi begitu unik sehingga bisa disebut sebagai bahasa mereka sendiri. Dewasa ini, kita menyebut dialek-dialek itu sebagai bahasa Romance. Dialek yang paling umum dipakai dan bisa dikenali kaitannya dengan bahasa Latin adalah: bahasa Spanyol, Portugis, Italia, dan Perancis. Romansh, sebuah bahasa tutur yang digunakan di wilayah yang sangat kecil di Swiss boleh jadi merupakan bahasa modern yang paling mirip dengan bahasa Latin klasik.

Meskipun tidak memiliki kaitan langsung dengan bahasa Romance, bahasa Latin masih memiliki pengaruh pada bahasa-bahasa lain. Bahasa Inggris, misalnya, yang bukan merupakan bahasa Romance tapi bahasa Germanic, bisa melacak nyaris dua per tiga akar kata-katanya dari bahasa Latin. Selain itu, di Gereja Katolik Roma, bahasa Latin juga kerap digunakan dalam komunitas ilmuwan dan matematika.



Penulis: Ken Black
Penyunting: Bronwyn Harris
Hak cipta dilindungi: 2003-2013 Conjecture Corporation
Sumber: Wisegeek
Foto:Wikipedia

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...