Tuesday, March 26, 2013

ADAKAH HUBUNGAN ANTARA SINUSITIS DAN SAKIT GIGI?


Peradangan di sinus dan sakit gigi seringkali terjadi bersamaan. Tekanan sinus, terutama di sinus maksilaris, bisa menyebabkan rasa sakit yang menyebar ke rahang dan gigi, dan bisa dikira sebagai sakit gigi. Pasien yang mengidap infeksi sinus bisa saja mengalami sakit gigi dan berasumsi bahwa penyebab rasa sakit itu terletak di mulut dan akibatnya salah mengira penyebab yang sebenarnya.
Sinus maksilaris adalah rongga-rongga di tulang tengkorak yang letaknya tepat di atas (atau disebut maksilaris) gigi. Rongga-rongga sinus letaknya sangat dekat dengan gigi atas dan hanya terpisahkan oleh jaringan tulang yang tipis dengan akar gigi. Jaringan saraf yang melewati akar-akar gigi ini menjalar melalui garis rongga sinus.
Iritasi sinus menyebabkan membran pada sinus memproduksi cairan dalam rongga sinus. Ketika jaringan lunak dari rongga sinus lain atau saluran nasal mengalami iritasi, cairan ini akan mengalir sebagai post-nasal drip. Meskipun demikian, saluran dalam sinus maksilaris tidak terletak di dasar rongga, artinya cairan tersebut akan terkumpul di dasar sinus. Cairan tersebut tidak hanya menciptakan tekanan di dalam sinus namun juga menyebabkan iritasi pada jaringan lunak di sekelilingnya. Jaringan yang teriritasi itu akan membengkak dan semakin meningkatkan tekanan pada sinus.

Tekanan itu bisa menyebabkan rasa sakit pada sinus secara langsung dan juga mempengaruhi gigi. Saraf pada gigi akan tertekan oleh tekanan dari dalam sinus dan akibatnya terjadilah sakit gigi. Otak hanya mencatat bahwa saraf di gigilah yang sakit dan tidak bisa mendeteksi bahwa sumber rasa sakit itu sebenarnya berada pada saraf di atas gigi.
Ketika pasien melaporkan sinus yang mampet dan sakit gigi, maka infeksi sinuslah yang kemungkinan besar terjadi. Sakit gigi akibat infeksi sinus akan berupa rasa sakit yang berkepanjangan di bagian gigi atas dan juga rahang. Radang sinus dan gejala-gejala sinusitis lainnya seringkali, tapi tidak selalu, menyertai sakit gigi seperti ini.
Pasien-pasien yang mengalami pembengkakan atau infeksi sinus dan sakit gigi biasanya perlu memeriksakan diri ke dokter. Antibiotik umumnya diperlukan untuk melawan infeksi. Obat antialergi, dekongestan, dan irigasi nasal bisa juga direkomendasikan, tergantung penyebab pembengkakannya.
Infeksi di gigi maksilaris juga bisa menyebabkan iritasi pada sinus maksilaris. Gigi yang terinfeksi cenderung diakibatkan oleh kesehatan mulut yang buruk dan pengabaian perawatan gigi. Ketika infeksi mencapai akar gigi, maka infeksi itu akan menyebar ke jaringan-jaringan di sekelilingnya, termasuk membran sinus. Jika terus dibiarkan, pasien akan terus menerus mengalami infeksi sinus dan sakit gigi.

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...