Tuesday, September 10, 2013

APA YANG BIASANYA JADI PENYEBAB HALUSINASI PADA ORANG-ORANG TUA?



Penyebab umum terjadinya halusinasi pada orang yang berusia lanjut adalah demensia, penyakit Alzheimer, efek samping obat, dan psikosis. Sebuah kondisi yang dikenal dengan sebutan Charles Bonnet Syndrome juga bisa menyebabkan halusinasi. Pasien-pasien berusia lanjut yang pernah atau sedang dalam penyembuhan stroke juga sering mengalami halusinasi.

Ketika seorang manula memperlihatkan gejala-gejala demensia, kadangkala ia mengalami paranoia yang berbarengan dengan delusi dan halusinasi baik dalam hal pendengaran maupun penglihatan. Seorang manula bisa begitu yakin bahwa ada sebuah benda atau seseorang di hadapannya sehingga ia yakin bahwa ia “melihat” benda/orang yang sebenarnya tidak ada, atau ia mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada. Ia juga bisa merasa membaui sesuatu yang sebenarnya hanya ada dalam pikirannya.

Pada saat seseorang yang mengidap penyakit demensia mengalami halusinasi, biasanya hal tersebut terjadi karena adanya perubahan yang sistematis di dalam wilayah otaknya. Perubahan sistematis ini, yang bisa berkontribusi pada munculnya delusi dan halusinasi pada manula, umumnya terjadi di wilayah frontal dan temporal pada otak. Delusi berbeda dari halusinasi dimana pasien tidak selalu melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada, tapi dia mengalami distorsi pandangan atas situasi di sekitarnya.

Halusinasi pendengaran atau penglihatan pada manula bisa terjadi pada kondisi yang disebut Charles Bonnet Syndrome (CBS). Kondisi ini pada umumnya termanifestasi pada pasien manula yang tuli atau kehilangan daya pendengaran dan pada manula yang rabun atau pun mengalami kebutaan total. Pasien ini bisa benar-benar merasa mendengar musik, melodi, atau suara-suara lainnya yang sebenarnya tidak ada. Pasien-pasien yang mengalami CBS juga bisa melihat penampakan hewan atau tanda-tanda lain yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi seperti ini biasanya terjadi pada pasien yang, pada periode kehidupan dia sebelumnya, pernah bisa melihat atau mendengar.

Stroke atau trauma otak lainnya bisa menjadi penyebab langsung halusinasi. Sekali lagi, cedera semacam ini akan mempengaruhi lobus temporal atau frontal. Ketika cedera pada otak ini mempengaruhi wilayah-wilayah yang penting, gangguan berpikir dan juga penglihatan bisa terjadi.

Halusinasi pada manula bukanlah hal yang aneh. Jika pasien berada dalam sebuah situasi yang asing, halusinasi acapkali terjadi. Selain itu, pasien-pasien yang melihat sesuatu yang tidak ada juga bisa menjadi delusional dan membayangkan sebuah situasi atau peristiwa yang sebenarnya tidak pernah/sedang terjadi.

Sumber:wisegeek.com


Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...