Sunday, March 4, 2012

TIPE DARAH BERKAITAN DENGAN KETURUNAN


“Apa yang ditanam, itulah juga yang dituai”. Apa yang dimaksud di sini dengan peribahasa tersebut tidak lain adalah gejala keturunan.
Namun demikian, dalam pemeriksaan darah secara umum, acapkali ditemukan bahwa tipe darah anak tidak selalu sama dengan tipe darah orang tuanya. Misalnya, tipe darah kedua orang tua masing-masing adalah A dan B, maka anak mungkin memiliki darah tipe A atau tipe B, tapi mungkin juga ia memiliki tipe O yang berlainan sama sekali dengan kedua orang tuanya. Bahkan mungkin pula ia memiliki tipe AB yang merupakan perpaduan tipe darah ayah dan ibunya.
Kalau begitu, mengapa dikatakan tipe darah berkaitan dengan keturunan?
Ternyata dalam keturunan semua mahluk hidup, kromosom perlu melakukan “pengurangan” dahulu, baru kemudian bertambah dengan cara “penjumlahan” satu kali.
Ambillah tipe darah sebagai contoh. Setiap tipe darah umat manusia terbentuk dari kedua allele kromosom, yang satu dari pihak ayah sedangkan yang lain dari ibu. Semula kromosom kedua orangtua berpasangan, namun sewaktu membentuk gamet, setiap pasang kromosom itu membelah menjadi dua. Pada saat itu, setiap gamet hanya mengandung satu dari pasangan kromosom semula. Setelah mengalami proses fertilisasi, maka sperma dan ovum bergabung menjadi ovum yang dibuahi. Sekali lagi kromosom itu menjadi berpasangan, yang satu berasal dari pihak ayah dan yang lain dari ibu. Dua kromosom itulah yang menentukan tipe darah anak.
Tipe darah ABO manusia terkontrol oleh tiga gena, masing-masing A, B, dan O. Sedangkan tipe darah setiap orang hanya mengandung dua dari tiga gena tersebut. Apa yang biasa kita sebut tipe darah adalah fenotip. Fenotip tipe darah A dan B masing-masing masih dapat dibagi menjadi dua genotip, sedangkan tipe darah AB dan O hanya memiliki suatu genotip saja. Dengan demikian, berdasarkan tipe darah ayah dan ibu, dapatlah kita mengetahui tipe darah yang dimiliki anak-anaknya. Maka itulah, gejala seperti itu adalah gejala turunan “apa yang ditanam, itu yang dituai”.
Tipe darah manusia selain terbagi menurut susunan ABO, masih terdapat pula banyak susunan lain. Susunan Rh terbentuk dari sepasang kromosom dengan enam faktor genetik, sedangkan susunan MN terdiri dari sepasang kromosom yang mengontrol dua faktor genetik serta dapat dibagi menjadi tiga tipe darah. Semuanya berkaitan dengan keturunan.
Tipe darah seseorang sudah ditetapkan setelah ovum yang dibuahi terbentuk dan pada umumnya tak dapat berubah sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, setelah kita memeriksakan tipe darah, maka kita harus selalu mengingatnya dengan baik.

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...