Sunday, March 4, 2012

MENGAPA JANTUNG TERUS BERDETAK?


Sebelum seseorang dilahirkan, jantungnya sudah dapat berdetak dan jantung itu akan terus berdetak selama hayat dikandung badan. Jika kita hitung jantung orang berdetak 60 kali setiap menit, maka jantung seorang kakek berusia 80 tahun telah berdetak kira-kira 2.400 juta kali!
Bahwasanya jantung orang dapat terus menerus berdetak karena jantung itu sendiri berbeda jika dibandingkan dengan organ-organ dalam tubuh lainnya. Di dalam jantung terdapat seperangkat jaringan khusus yang masing-masing disebut benjol serambi jantung (nodus sinoatrialis), benjol telinga bilik-jantung (nodus auriculoventricularis) dan ikatan His. Ikatan His terbagi lagi menjadi banyak cabang kecil yang bagaikan jala, meliputi bagian dalam oto bilik jantung sebelah kiri dan kanan. Jaringan khusus itu memiliki keunikan tertentu yang dapat dengan otomatis memberi isyarat dan menimbulkan eksitasi pada otot jantung dan dengan begitu menyebabkan jantung berdetak.
Pernah para ilmuwan membius seekor anjing kecil dan kemudian mengeluarkan jantungnya, lalu menuangkan zat cair yang hangat dan banyak mengandung oksigen ke dalam pembuluh nadi tajuk jantungnya supaya otot jantungnya mendapat zat gizi. Ternyata dengan eksperimen seperti itu, jantung anjing kecil tersebut dapat terus berdetak sampai beberapa jam lamanya. Sebelum anak ayam menetas, jantungnya pun sudah mulai berdetak, sekalipun jaringan urat sarafnya masih belum tumbuh sampai ke jantungnya.
Dari contoh di atas dapatlah kita mengetahui bahwa detak jantung ditimbulkan oleh jantung itu sendiri dan jelas bukan bersandar pada bagian tubuh lainnya yang manapun. Sama juga halnya dengan jantung manusia. Dalam keadaan normal, kegiatan jantung orang diatur oleh benjol serambi jantung dan karena itu disebut “titik debar”. Impuls yang dikeluarkan oleh “titik debar” mencapai otot serambi jantung. Bersamaan dengan itu juga mencapai benjol telinga bilik jantung, lalu menyusur ikatan His dan cabangnya mencapai otot bilik jantung.
Kalau begitu, apakah kegiatan jantung sedikit pun tidak ada hubungannya dengan urat syaraf?
Tentu saja ada dan hubungan itu tidaklah sederhana! Titik debar jantung membangkitkan impuls dengan berirama tetap. Akan tetapi, kapankah jantung perlu berdetak lebih cepat dan kapan pula perlu berdetak agak lambat sedikit, kesemuanya itu bergantung pada pengaturan urat syaraf. Urat syaraf yang terdapat di bagian jantung adalah saraf kelana (nervus vagus) dan saraf simpatik (nervus sympathicus). Suatu rangsangan pada saraf kelana dapat menyebabkan titik debar mengalami inhibisi dan menjadikan jumlah detakan jantung melambat. Sedangkan rangsangan pada saraf simpatik dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Oleh karena itu pada waktu tidur detak jantung selalu agak lambat, sedangkan pada saat emosi seseorang berada dalam keadaan eksitasi atau sedang bekerja berat, dan detak jantungnya menjadi agak cepat. Ini merupakan suatu bukti bahwa detak jantung selalu diatur oleh urat saraf. Biasanya kedua urat saraf tersebut selalu berada dalam keadaan seimbang dan dengan sendirinya perbedaan detak jantung juga tidak terlalu besar.
Selain faktor urat saraf, juga masih terdapat berbagai faktor zat cair badan yang mempunyai efek regulasi terhadap kegiatan jantung, seperti halnya dengan hormon dan peristiwa pula embelan otak (hypophysis cerebri), kulit kelenjar adrenal dan zat sumsum serta kelenjar gondok (glandula thyreoidea). Begitu juga elektrolit seperti kalium, natrium, kalsium, magnesium, dan lain-lain.
Ditinjau dari segi tersebut, meskipun berdetaknya jantung terutama ditentukan oleh jantung itu sendiri, namun juga terpengaruh oleh faktor lain dalam tubuh manusia.

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...