Acapkali di kamar darurat, di ruangan pasien, maupun di sisi
meja operasi di dalam sebuah rumah sakit, para pekerja medis sibuk memberikan
pertolongan darurat dengan mentransfusikan darah kepada orang yang sakit dan
terluka. Darah yang sedemikian banyak itu berasal dari para donor darah.
Semangat mulia para donor darah itulah yang memungkinkan para pasien yang
berada dalam keadaan kritis dapat pulih dan sehat kembali.
Mungkin orang akan bertanya,
“Apakah transfusi darah itu dapat membahayakan kesehatan?”
Seperti telah diketahui, darah
terdiri dari plasma dan sel darah (yakni sel darah putih, sel darah merah, dan
trombosit). Volume darah orang dewasa yang sehat kira-kira 7-8% dari berat
badannya sendiri. jadi orang seberat 50 kilogram kira-kira mempunyai volume
darah sebanyak 3.800 mililiter. Kegiatan metabolisme darah sangat tinggi. Umur
rata-rata sel darah merah adalah 120 hari, sedangkan umur rata-rata sel darah
putih antara 13 hari sampa beberapa pekan. Trombosit hanya dapat hidup kurang
lebih 9,6 hari. Setelah itu ia menjadi lemah dan kehilangan vitalitasnya,
sehingga perlu digantikan oleh trombosit baru. Oleh karena itu, dalam tubuh
orang normal setiap hari akan ada sejumlah sel darah merah yang mati. Dan
sebaliknya ada pula sejumlah sel darah merah lain yang lahir.
Seseorang yang berbadan sehat,
asalkan sekali kehilangan darah tidak melampaui 10% dari volume total darahnya,
kesehatannya tidak akan banyak terpengaruh. Hal ini disebabkan setelah
kehilangan darah sebanyak 10% tadi, pertama-tama volume peredaran darahnya akan
mendapat tambahan dari bank penyimpanan darah seperti lever, paru-paru, buluh
pembuluh darah balik rongga perut dan buluh pembuluh darah balik di bawah
kulit. Sementara itu, kadar air plasma dan garam anorganik dalam waktu 1-2 jam
mendapat suplemen dari zat cair jaringan, sedangkan protein plasma juga dalam
1-2 hari pulih berfungsi kembali. Hanya sel darah merah dan zat warna pemerah
darah yang agak perlahan pemulihannya. Waktu yang diperlukannya kira-kira
sebulan. Itulah mengapa seseorang yang berbadan sehat tak akan terpengaruh kesehatannya
dengan sekaligus menyumbangkan darahnya sebanyak 200-300 mililiter. Sudah baang
tentu kehilangan darah yang terlalu banyak, katakanlah lebih dari 20%, pasti
akan dengan nyata mempengaruhi kesehatan seseorang.
Sehari sebelum menyumbangkan
darah, orang harus tidur secukupnya, sedangkan setelah memberikan sumbangan
darah perlu beristirahat penuh selama satu hari.
Penyumbangan darah harus
ditangguhkan bilamana seorang donor merasa tidak enak badan, batuk, terkena
radang tonsil, sakit perut mencret, sakit demam, atau jika ia wanita sedang
dalam masa haid.
Demi kebaikan metabolisme darah, para donor juga perlu
mendapat tambahan gizi seperlunya.