Seringkali konsumen tidak dapat menentukan ikan kaleng mana
yang masih baik dan mana yang sudah rusak. Untuk itu ada kiat-kiatnya agar
konsumen tidak terkecoh. Inilah beberapa hal yang patut diperhatikan:
- -
Jangan pilih kaleng yang bentuknya tidak sempurna,
seperti kaleng yang menggembung. Ujung kaleng yang normal tampak sedikit
cekung. Bisa saja itu terjadi antara lain karena kegiatan mikroorganisme
pembusuk di dalamnya yang menghasilkan gas dan menekan tutup serta dasar
kaleng. Selain penyebab biologis, bisa juga disebabkan oleh proses kimiawi,
saat isi kaleng bereaksi terhadap kemasan, akibat lapisan timah pada kaleng
tidak sempurna.
-
Jangan ambil kaleng yang warna kemasannya sudah kusam,
bahkan sudah berkarat. Itu mungkin menunjukkan makanan tersebut sudah kurang
baik untuk dikonsumsi.
-
Perhatikan kode produksinya. Dengan mengetahui tanggal
produksi serta jarak waktu yang bisa dikonsumsi, konsumen bisa mengetahui mana
yang bisa dimakan dan mana yang harus dihindari.
-
Tahap terakhir, kalau makanan kaleng sudah kita beli
dan akan disajikan, cicipi terlebih dahulu. Buat jenis ikan kalengan, ikan tak
perlu dimasak dahulu. Pembusukan biologis ditandai dengan produksi asam, selain
gas. Itu merupakan ciri dari kegiatan bakteri termofil. (Joseph Palinggi)