Monday, January 2, 2012

CACING MAUT MONGOLIA


Di bawah bukit-bukit pasir yang panas di gurun Gobi bergentayangan sesosok mahluk yang sangat ditakuti oleh orang-orang penghuni dataran Mongolia. Mereka bahkan takut menyebutkan namanya. Ketika membicarakan mahluk ini, orang-orang Mongol menyebutnya ‘Allghoi khorkhoi’ yang artinya ‘cacing usus’ sebab monster ini gemuk, memanjang, dan warnanya merah, mirip dengan usus sapi.
Cacing raksasa ini, yang panjangnya mencapai satu meter lebih, bisa membunuh orang dalam waktu yang singkat. Bagaimana ia melakukannya, tidak ada yang tahu pasti. Beberapa orang meyakini cacing itu menyemburkan racun yang mematikan, sementara orang-orang lain percaya bahwa cacing itu bisa mengeluarkan arus listrik yang besar. Bagaimanapun caranya, cacing itu bisa membunuh dengan cepat dan melakukannya dari jarak jauh. Di dunia Barat, cacing itu disebut “Mongolian Deathworm”.
Para penduduk dataran Mongolia yang merupakan suku-suku nomaden percaya bahwa cacing raksasa itu menyemburkan asam ke arah mangsanya sehingga tubuh mangsanya akan berubah warna menjadi kuning seolah-olah berkarat. Legenda mengatakan bahwa ketika mahluk ini akan menyerang, ia akan menegakkan setengah tubuhnya bangkit dari dalam pasir dan mulai menggelembung hingga kemudian meledak dan memuncratkan racun mematikan ke arah korbannya. Begitu mematikan racunnya sehingga korbannya akan mati saat itu juga.
Karena Mongolia berada di bawah kekuasaan Soviet hingga tahun 1990, hanya sedikit yang diketahui mengenai cacing maut ini oleh orang Barat. Baru di tahun-tahun belakangan ini, para peneliti bisa mencari bukti-bukti atas keberadaan cacing itu. Ivan Mackerle, salah satu peneliti terkenal dalam kasus Monster Loch Ness, melakukan penyelidikan di wilayah itu dan mewawancarai orang-orang Mongol mengenai mahluk itu. Karena laporan-laporan penampakan terdengar terlalu mengada-ada dan kematian yang menimpa korban terlalu aneh, Mackerle menyimpulkan bahwa kisah tentang cacing maut ini tidak lebih dari legenda belaka. Tidak ada seorang pun yang benar-benar yakin, apa sebenarnya cacing itu. Para pakar yakin bahwa mahluk itu tentu bukanlah cacing, gurun Gobi terlalu panas bagi hewan annelida. Beberapa pakar mengatakan bahwa kemungkinan mahluk itu adalah sejenis sigung yang memiliki kaki yang kecil dan kulit yang bersisik sebab beberapa saksi menyebutkan secara spesifik bahwa mahluk yang mereka lihat tidak memiliki tungkai kaki dan tubuh yang licin. Penjelasan yang paling masuk akal adalah bahwa mahluk itu sebenarnya sejenis ular yang sangat berbisa. Meskipun orang-orang Mongol percaya akan adanya cacing maut itu, akan butuh penelitian selama bertahun-tahun untuk meyakinkan komunitas ilmiah di dunia akan keberadaannya.
                                                                                                                
Dari buku 100 Most Strangest Mysteries

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...