Monday, January 2, 2012

LUSCA DAN FENOMENA ST. AUGUSTINE


Diorama yang menggambarkan gurita raksasa
Ada sebuah pepatah lama yang mengatakan “Kita lebih mengenal permukaan bulan dibandingkan apa yang ada di dasar lautan terdalam”. Pepatah ini semakin lama semakin terbukti relevan. Mahluk seperti apa yang sebenarnya bergentayangan di dasar samudera?
Di sekitar kepulauan Bahama dan pantai di wilayah tenggara Amerika ada kisah tentang gurita raksasa yang menangkapi para perenang dan perahu-perahu kecil yang tersesat di lautan. Orang-orang di kepulauan itu menyebutnya ‘Lusca’ dan meyakini gurita tersebut bersemayam di gua-gua bawah laut. Meskipun demikian, tidak pernah ada seorang pun yang pernah melihat mahluk seperti itu di lautan atau mungkin bisa selamat untuk menceritakannya.
Di suatu sore di bulan November 1896, dua orang laki-laki sedang bersepeda di sepanjang pantai di kota mereka St. Augustine, Florida. Ketika mereka melihat ke arah pantai, mereka melihat sebuah bangkai berukuran raksasa. Panjang bangkai itu sekitar 7 meter, lebarnya 5,4 meter, tingginya mencapai 1,2 meter, dan tampaknya mahluk itu memiliki banyak kaki. Kedua orang itu memutuskan untuk melaporkannya pada Dr. Dewitt Webb, pendiri St. Augustine Historical Society and Institute of Science, yang kemudian datang untuk menyelidiki bangkai tersebut. Webb memotret bangkai tersebut dan mencatat bahwa bangkai tersebut memiliki warna merah muda keperakan, dan mengambil sampel dari bangkai itu. Webb mencatat bahwa kulit bangkai itu kebal pukulan kapak, tebal kulit mencapai tiga setengah inci. Ia juga memperkitakan bahwa bobot bangkai itu sekitar enam hingga tujuh ton. Dibutuhkan empat ekor kuda dan sejumlah orang penduduk setempat untuk bekerja keras menyeretnya sepanjang 12 meter untuk menghindari gulungan ombak.

Bangkai yang terdampar di Florida. Gurita raksasa-kah?
Webb yakin bahwa bangkai tersebut bukanlah bagian tubuh dari seekor paus dan bangkai tersebut adalah sejenis gurita raksasa, maka kemudian ia mengirimkan surat yang menggambarkan bangkai tersebut kepada beberapa ilmuwan terkemuka saat itu. Salah satu yang dikirimi surat oleh Webb adalah Profesor Verrill dari Museum Nasional (sekarang disebut Smithsonian) di Washington DC. Verrill menyatakan bahwa mahluk itu sebenarnya adalah seekor cumi-cumi. Ketika kemudian Webb mengirimkan lebih banyak informasi kepadanya, ia berubah pikiran dan mengatakan bahwa bangkai itu adalah bangkai gurita. Verrill mengatakan bahwa panjang tentakel gurita itu bisa mencapai 30,5 meter.  Verrill menolak untuk melihat bangkai itu secara langsung atau menyediakan data atau sumber daya untuk mengawetkan monster laut itu. Meskipun demikian, anehnya dia memutuskan menamai spesies baru itu menurut namanya sendiri, dan menyebutnya ‘Octopus Giganteous Verrill’. Terakhir, ia berubah pikiran lagi setelah menerima sampel jaringan dari bangkai itu dan menyebutkan bahwa bangkai tersebut mungkin hanyalah kepala dari seekor paus sperma. Webb merasa kecewa dan ia mengawetkan sebanyak mungkin sampel dari mahluk itu sebisanya. Akhirnya, bangkai itu dihanyutkan lagi ke laut.
Selama lebih dari 50 tahun kemudian, dua pakar biologi kelautan, Dr. F.G. Wood dan Dr. J.F. Gennaro Jr, menemukan kisah-kisah monster laut St. Augustine itu dari kliping-kliping koran lama. Mereka mengirimkan permohonan kepada Smithsonian dan mengambil sampel-sampel yang pernah dikirimkan Webb kepada Verrill. Wood pernah bekerja di kepulauan Bahama dan akrab dengan kisah Lusca yang terkenal di sana. Legenda-legenda menyebutkan bahwa Lusca adalah seekor gurita raksasa yang panjang tangannya mencapai 23 meter dan hidup di lubang-lubang di dasar laut yang dalam. Dengan melihat sampel-sampel yang ada, Wood dan Gennaro menyimpulkan bahwa sampel itu memang berasal dari seekor gurita berukuran besar. Akhirnya, setelah sekian lama, Webb terbukti benar.
Di tahun-tahun belakangan ini, contoh-contoh sampel dari mahluk-mahluk laut yang berukuran besar dan belum dikenal sebelumnya sudah ditemukan. Kisah-kisah tentang gurita raksasa telah diceritakan sepanjang jaman, namun baru pada abad ke-20 catatan ilmiah yang akurat benar-benar ada. Bahkan pada masa sekarangpun, kisah-kisah aneh tentang gurita raksasa masih tetap muncul. Nelayan-nelayan Perancis belakangan ini diserang oleh seekor mahluk laut yang berkaki banyak, dan para pakar biologi kelautan berulang kali menemukan sisa-sisa cumi-cumi yang ukurannya lebih besar dari yang pernah ada.
Saat ini, penemuan cumi-cumi raksasa terbesar terjadi di bulan April 2003 ketika seekor cumi-cumi raksasa ditemukan di perairan Antartika. Cumi-cumi itu belum dewasa namun panjang keseluruhan tubuhnya sudah mencapai 15 meter lebih. Gurita, di sisi lain, jika dibandingkan cumi-cumi, bisa dibilang berukuran kecil. Gurita paling besar yang pernah ditemukan, tertangkap di bulan Maret 2002, hanya berukuran 4 meter. Dengan demikian, mahluk yang ditemukan di St. Augustine masih merupakan fenomena yang belum terjelaskan sepenuhnya.

Dari buku 100 Strangest Mysteries

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...