Oleh Susan M. Heathfield, di About.com Guide
Bekerja di Google
kedengarannya sangat keren. Saya akan menjadi orang pertama yang memuji Google
sebagai sebuah perusahaan yang bisa memotivasi pekerjanya: makanan gratis, para
insinyur yang bisa menghabiskan 20 persen dari waktu mereka untuk menjalankan
proyek mereka sendiri, dan sebuah lingkungan kerja yang mendorong pemikiran
kreatif dan permainan. Di Google, Genentech, dan 100 perusahaan lain yang
disebutkan di majalah Fortune,
perusahaan-perusahaan itu menyediakan tempat kerja terbaik.
Di saat yang bersamaan,
tunjangan-tunjangan yang memungkinkan para pekerja untuk menghabiskan seluruh
waktu mereka dalam pekerjaan akan mengeksploitasi manusia dan merusak
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan (work-life balance). Jadi, bahkan perusahaan terbaik tak selalu jadi
yang terbaik untuk semua orang. Berikut ini adalah faktor-faktor yang akan
membantu anda menemukan kesenangan saat bekerja.
1.
Memilih untuk merasa senang di
tempat kerja.
Rasa
senang sebagian besar adalah pilihan. Saya tahu banyak yang tidak sependapat
dengan saya, tapi hal ini benar adanya. Anda bisa memilih untuk merasa senang
di tempat kerja. Kedengarannya sederhana? Ya. Namun, hal-hal yang sederhana
justru sulit untuk diterapkan. Saya berharap Anda semua memiliki bos yang
terbaik di dunia, tapi, hadapi saja kenyataannya, Anda tidak punya bos terbaik.
Jadi, berpikirlah positif mengenai pekerjaan Anda. Renungkan aspek-aspek
pekerjaan yang Anda sukai. Hindari orang-orang yang membawa pengaruh negatif
dan yang suka bergosip. Temukan rekan-rekan kerja yang Anda sukai, lalu nikmati
serta lewatkan waktu bersama mereka. Pilihan-pilihan Anda pada saat bekerja
akan sangat menentukan pengalaman Anda. Anda bisa memilih untuk merasa senang
di tempat kerja.
2.
Lakukan sesuatu yang Anda sukai
setiap hari.
Anda
mungkin saja tidak menyukai pekerjaan Anda saat ini dan Anda mungkin tidak
percaya bahwa Anda bisa menemukan sesuatu yang bisa Anda sukai dalam pekerjaan Anda
sekarang, tapi sebenarnya Anda bisa menemukannya. Percayalah. Lihatlah diri Anda
sendiri, kemampuan dan minat Anda, dan temukan sesuatu yang bisa Anda lakukan
setiap hari dan Anda menyukainya. Jika setiap hari Anda melakukan sesuatu yang Anda
sukai, pekerjaan Anda saat ini akan terasa tidak terlalu buruk. Tentu saja Anda
selalu bisa memutuskan untuk menjalani pekerjaan Anda saat ini atau memutuskan
bahwa inilah saatnya Anda berhenti.
3.
Ambil tanggungjawab atas
pengembangan pribadi dan pekerjaan diri Anda sendiri.
Seorang
karyawati muda mengeluh kepada saya bahwa ia ingin berganti pekerjaan sebab
bosnya tidak cukup mampu membantu pengembangan dirinya secara profesional. Saya
bertanya kepada karyawati itu siapakah orang yang paling berkepentingan dalam
pengembangan dirinya. Jawabannya, tentu saja, adalah dirinya sendiri. Anda adalah
orang yang akan mendapatkan keuntungan paling banyak dari proses perkembangan
profesional. Bertanggungjawablah atas pertumbuhan Anda sendiri; mintalah
bantuan yang spesifik dan bermakna dari bos Anda, namun ikutilah irama rencana
dan tujuan perkembangan pribadi Anda sendiri. Andalah yang akan mendapatkan
keuntungan terbanyak, dan juga yang paling banyak merugi, kalau Anda tetap keukeuh.
4.
Bertanggungjawablah untuk
mengetahui apa saja yang terjadi di tempat kerja.
Setiap
hari banyak orang yang mengeluh kepada saya bahwa mereka tidak mendapatkan
komunikasi dan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi di perusahaan
mereka, di proyek-proyek yang ditangani departemen mereka, atau mengenai rekan
kerja mereka. Wadah yang pasif, mereka menunggu bos mereka mengisi wadah mereka
dengan pengetahuan. Dan, pengetahuan itu akan jarang datangnya. Mengapa demikian?
Sebab si bos sibuk mengerjakan pekerjaannya dan ia tidak tahu apa yang Anda tidak
ketahui. Carilah informasi yang Anda butuhkan agar Anda bisa bekerja secara
efektif. Kembangkan sebuah jaringan informasi dan manfaatkan jaringan itu. Secara
tegas, mintalah pertemuan mingguan dengan bos Anda dan tanyakan
pertanyaan-pertanyaan yang bisa Anda pelajari. Anda bertanggungjawab atas
informasi yang Anda terima.
5.
Sering-seringlah meminta tanggapan.
Pernahkah
Anda membuat pernyataan seperti, “Bos saya tidak pernah memberikan tanggapan
apapun, jadi saya tidak pernah tahu sebaik apa saya mengerjakan pekerjaan saya.”
Hadapi kenyataan, Anda sebenarnya tahu persis sebaik apa Anda mengerjakan
pekerjaan Anda. Khususnya jika Anda mersasa positif mengenai kinerja Anda, Anda
hanya ingin mendengarkan ungkapan positif itu dari bos Anda. Apabila Anda tidak
merasa positif atas pekerjaan Anda, pikirkan bagaimana meningkatkannya dan
berkontribusilah secara tulus. Kemudian, mintalah tanggapan dari bos Anda. Katakan
kepadanya bahwa Anda benar-benar ingin mendengarkan penilaiannya atas pekerjaan
Anda. Berbicaralah juga dengan pelanggan Anda; jika Anda melayani mereka dengan
baik, tanggapan mereka akan menguatkannya. Anda bertanggungjawab atas
perkembangan Anda sendiri. Sisanya adalah bonus.
6.
Buatlah komitmen-komitmen yang
bisa Anda jaga.
Salah
satu penyebab serius stress dan ketidaksenangan dalam bekerja adalah kegagalan
untuk memelihara komitmen. Banyak pekerja yang menghabiskan lebih banyak waktu
untuk membuat alasan mengapa mereka gagal menjaga sebuah komitmen, dan merasa
cemas akan akibat yang akan mereka rasakan karena tidak menjaga komitmen, alih-alih
melakukan tugas yang telah dijanjikan. Ciptakan sebuah sistem organisasi dan
perencanaan yang memungkinkan Anda untuk menilai kemampuan Anda dalam
menyelesaikan sebuah komitmen yang dibebankan kepada Anda. Jangan jadi relawan
jika Anda tidak punya waktu. Jika beban kerja Anda melampaui ketersediaan waktu
dan energi Anda, buatlah sebuah rencana terperinci untuk meminta bantuan dan
sumber daya dari bos Anda. Jangan terus berkubang di rawa-rawa janji yang
teringkari.
7.
Hindari negativitas.
Memilih
untuk merasa senang di tempat kerja berarti sesering mungkin menghindari
percakapan negatif, gosip, dan orang-orang yang tidak bahagia. Tidak peduli
sepositif apa yang Anda rasa, orang-orang negatif akan memiliki dampak yang
besar pada diri Anda. Jangan biarkan si anu dan si itu yang negatif menjatuhkan
Anda. Carilah cara bagaimana berhadapan dengan rekan kerja yang negatif dan
bagaimana berhadapan dengan orang yang sulit di tempat kerja. Dan bersenandunglah
selalu di mobil Anda ketika Anda berangkat ke tempat kerja, atau ketika Anda mulai
bekerja.
8.
Latihlah keberanian
profesional.
Jika
Anda adalah orang kebanyakan, maka Anda tidak akan menyukai konflik. Dan alasannya
sederhana. Anda tidak pernah terlatih untuk ikut serta dalam konflik yang
bermakna, sehingga Anda akan cenderung menganggap konflik sebagai sesuatu yang
menakutkan, melukai, dan menyakitkan. Konflik bisa saja seperti itu; tapi jika
konflik dijalankan dengan baik, konflik juga akan membantu Anda menyelesaikan
misi pekerjaan Anda dan visi pribadi Anda. Konflik akan membantu Anda melayani
pelanggan Anda dan menciptakan produk yang sukses. Orang-orang yang bahagia
menyelesaikan tujuan pekerjaan mereka. Mengapa ketakutan harus membuat Anda jauh
dari pencapaian tujuan-tujuan dan mimpi-mimpi Anda sendiri? Jadikan konflik
sebagai teman.
9.
Bertemanlah.
Dalam
bukunya yang luar biasa, First, Break All
The Rules: What the World’s Greatest Managers Do Differently, Marcus
Buckingham dan Curt Coffman menyusun daftar dua belas pertanyaan penting. Ketika
karyawan menjawan pertanyaan-pertanyaan ini secara positif, jawaban mereka
merupakan indikator nyata mengenai apakah seseorang merasa senang dan
termotivasi di tempat kerja. Salah satu
pertanyaan kunci itu adalah, “Apakah Anda memiliki sahabat di tempat kerja?”
Menyukai dan menikmati kebersamaan dengan rekan kerja merupakan ciri utama dari
pengalaman kerja yang positif dan menyenangkan. Sempatkanlah untuk mengenal
mereka. Anda bisa saja benar-benar menyukai dan senang bersama mereka. Jaringan
yang Anda miliki memberikan dukungan, sumber daya, saling berbagi, dan saling
peduli.
10.
Jika semua hal di atas itu
gagal, mencari pekerjaan baru akan membuat Anda tersenyum.
Jika
semua gagasan di atas tidak membuat Anda merasa senang di tempat kerja, inilah
saatnya untuk melakukan evaluasi ulang atas perusahaan Anda, pekerjaan Anda,
dan karir Anda secara keseluruhan. Anda tidak ingin menghabiskan hidup Anda untuk
mengerjakan pekerjaan yang Anda benci dalam sebuah lingkungan kerja yang tidak
ramah kepada Anda. Sebagian besar lingkungan kerja tidak akan banyak berubah. Tapi
karyawan yang tidak bahagia akan cenderung semakin merasa tidak puas. Anda bisa
tersenyum-senyum simpul ketika Anda melewatkan waktu saat Anda tidak bekerja
dengan mencari pekerjaan. Ini hanya soal waktu hingga kemudian Anda bisa berhenti
dari pekerjaan Anda – sambil tersenyum lebar.
Diterjemahkan
dari : http://humanresources.about.com/od/success/tp/happy_work.htm
Foto dari: http://quickbase.intuit.com