Wednesday, December 21, 2011

PENITI


Bila ingat pelawak Us Us, pasti ingat pula peniti besarnya. Tapi ia bukan orang pertama yang mengenakan peniti besar. Konon di makam kuno Mesir banyak ditemukan peniti dengan ukuran yang bervariasi – dari 5 cm sampai ada yang panjangnya mencapai 20 cm. Selain panjang, peniti itu juga memiliki pola yang sangat rumit dan terbuat dari bahan-bahan yang mahal.
Lahirnya peniti di dunia, menurut dugaan, berhubungan erat dengan munculnya kebutuhan menyemat pakaian. Peniti, bila dirunut dari sebutannya adalah bahasa Inggris, pin, berakar dari bahasa latin, pinna, artinya bulu. Besar kemungkinan, peniti tertua adalah belahan dari tulang bulu burung untuk menjepit atau menyemat.
Diperkirakan sejak 20.000 tahun silam orang mulai menggunakan benda ini. Peniti-peniti dari masa prasejarah itu biasanya terbuat dari tulang, kayu, dan duri. Salah satu bangsa yang tercatat memakai peniti bermateri itu adalah masyarakat Meksiko kuno. Mereka lebih memilih menggunakan duri agave (Agave americana) sejenis tanaman lidah buaya di wilayah Meksiko – dibandingkan dengan peniti besi. Demikian juga masyarakat Inggris yang hingga abad XVI lebih menyukai batang tusukan dari kayu yang masih diserut kasar, ketimbang peniti emas, perak, atau perunggu.

Selanjutnya, muncul fase peniti besi. Kelompok masyarakat yang terkenal dengan penti yang sudah serupa dengan peniti modern adalah masyarakat Yunani dan Romawi. Peniti mereka disebut fibulae.
Ada kisah unik di wilayah Inggris. Kebutuhan masyarakatnya akan peniti dipenuhi melalui impor peniti dari Eropa Daratan. Padahal di wilayah lain, misalnya Prancis pada abad XV masyarakatnya telah mampu membuat peniti dari kawat besi yang dibengkok-bengkokkan. Impor itu berlangsung sampai tahun 1483 saat terbit statuta pelarangan impor peniti. Selanjutnya malah muncul Undang-Undang Parlemen tahun 1543 yang mengatur penjualan jenis peniti.  Misalnya, disebutkan peniti harus punya dua kepala dengan salah satu kepala dilas kuat pada batangnya. Permukaan batang harus halus dan bulat, dan berujung runcing. Tepat tiga tahun sejak saat itu Inggris mulai memproduksi peniti sendiri.
Produksi ini meningkat menjadi besar. Pada 1626 di Gloucester saja usaha itu sampai mempekerjakan 1.500 orang. Usaha serupa didirikan di London pada 1636, lalu di Birmingham yang kemudian menjadi pusat industri benda-benda serupa.
Lain Eropa lain AS. Di wilayah temuan Kolumbus itu peniti pertama kali dibuat di Rhode Island, di masa revolusi kemerdekaan AS (1776) oleh Jeremiah Wilkinson. Penitinya memang masih sederhana, dengan bentuk kepala berupa pelintiran dua kawat.
Baru tahun 1824 Lemuel W. Wright dari New Hampshire membuat mesin pencetak peniti berkepala utuh. Setelah diperkenalkan di Inggris, mesin itu pun dipatenkan. Namun, mesin itu terbilang sangat sederhana karena tidak mampu memproduksi peniti secara keseluruhan. Memang, hingga tahun 1830-an, umumnya peniti masih dibuat dengan tangan. Tepat tahun 1832 John Ireland Howe, dokter dari Rumah Sakit Belleveu, New York City, menyempurnakan mesin pembuat peniti. Malah setahun berikutnya ia mendirikan perusahaan di kota yang sama. Enam tahun kemudian perusahaannya dipindah ke Derby, Connecticut, hingga kini.
Tahun 1835 dr. Howe mendirikan perusahaan lain. Selama dalam pengawasannya hingga 1865, banyak perkembangan dan kemajuan tercapai. Di antaranya dengan menggunakan mesin peniti karya Samuel Sloccum – warga Connecticut yang amat terampil – yang terus mengalamai pengembangan hingga tahun 1843. Malah akhirnya, Howe dan Slocum tercatat sebagai pemilik bersama hak patennya.
Pada akhir abad XIX industri peniti menjadi demikian besar. Saat itu sebagian besar produksi dunia dipasok dari bisnis peniti di Amerika. Bayangkan, di awal tahun 1900-an saja dengan jumlah warga sebanyak 75 juga, Amerika mengkonsumsi 60 juta gros peniti setiap tahun, atau sekitar 113 peniti per orang.
Selama bertahun-tahun kemudian dikembangkanlah bermacam-macam peniti hias, lebih kompleks dari sekadar peniti penyemat pakaian. Salah satunya bros yang lahir tahun 1800-an. (Dari pelbagai sumber/Sht)


Sejarah dan asal usul peniti ini adalah tulisan dalam rubrik Usut Asal, majalah Intisari, Desember 1998

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...