Ular tersebut hidup dalam hutan belukar dengan berbagai amfibi,
burung, dan tikus sebagai makanan utama. Adakalanya dapat membelit sampai mati
dan kemudian menelan seekor rusa atau kambing yang beratnya antara 25-30
kilogram. Sungguh seram!
Mengapa ular sanca dapat menelan binatang sebesar itu?
Ternyata ular sanca memiliki struktur yang unik untuk
menelan dan mencernakan makanan. Pada kedua sisi tulang rahang bawahnya
terdapat dua tulang segi empat yang melalui tulang sendi dapat berhubungan
dengan tengkorak. Tatkala mulutnya tertutup, tulang segi empat itu merebah,
sedangkan ketika mulutnya terbuka, tulang segi empat itu menegak. Ini
memungkinkan ular sanca membuka mulutnya lebar-lebar. Manusia paling banter
dapat membuka mulutnya selebar 30 derajat, sedangkan mulut ular sanca dapat
membuka sampai 130 derajat.
Dinding tubuh, saluran makan, dan lambung sanca sangat
kenyal. Lagipula tulang dada dan tulang rusuknya tak bersambungan, sedangkan
ujungnya juga terpisah. Dengan begitu, dadanya dapat dikembungkan menjadi besar
sekali sehingga mangsa yang cukup besar pun dapat ditelan tanpa kesulitan
apapun.
Ular sanca tidak memilih-milih dalam soal makanan.
Binatang kecil pun dapat sekaligus ditelan habis. Selain bulu unggas dan bulu
hewan yang agak susah dicernakan, segala isi perut, kulit, daging, dan bahkan
tulang-belulangnya dapat dicernakan semua.
Ular sanca biasa “makan berlebihan”. Terkadang sampai
berbulan-bulan binatang ini tidak makan setelah menelan seekor kambing besar.
Dengan demikian ular sanca seakan-akan binatang yang betul-betul tahan lapar.foto dari : http://archive.dailypicture.net