Saturday, December 17, 2011

LIPAN BERKAKI SERATUS


Lipan raksasa Puerto Rico
Lipan atau kelabang mempunyai julukan “binatang berkaki seratus”, termasuk kelas Myriapoda (binatang berkaki seribu) dari bagian pokok Arthropoda (binatang yang berkaki berbuku-buku). Dalam kesan orang, binatang itu mempunyai seratus kaki, namun sebenarnya tidak sebanyak itu; misalnya lipan yang sering kita lihat hanya 10-15 cm panjangnya dan cuma mempunyai kaki 22 pasang. Sepasang kaki yang terdepan terletak di muka bagian bawah mulut, mirip dengan sepit dan di dalamnya terdapat kelenjar bisa, maka oleh sementara orang disebut sebagai “gigi berbisa”, tapi sebenarnya adalah sepasang cakar berbisa. Sedangkan sepasang kakinya yang terakhir mengarah ke belakang dan berubah menjadi ekor panjang, disebut gonopoda atau alat kopulasi yang berasal dari kaki yang sudah berubah bentuknya. Jadi, lipan itu sebenarnya hanya mempunyai 20 pasang atau 40 batang kaki.
Di samping lipan tersebut di atas, lipan yang sering kita lihat adalah lipan Lithobius (lipan batu yang suka tinggal di bawah batu dalam pekarangan), panjangnya hanya 2-3 cm, sungutnya agak panjang, kakinya 15 pasang. Kaki terakhirnya yang luar biasa panjangnya tidak mempunyai fungsi atau faal untuk berjalan, tapi merupakan alat peraba yang amat tajam atau sensitif sekali, dapat mengetahui penguntitan para musuhnya. Konon kabarnya di Afrika dan Amerika Selatan terdapat lipan raksasa yang panjangnya lebih dari 30 cm. Di Tali, provinsi Yunnan di Tiongkok, terdapat lipan yang kurus panjang laksana seutas benang dan berkaki 35 pasang.
Lipan binatang kecil “berkaki seribu” itu jalannya amat cepat. Binatang itu umumnya hidup di tempat yang lembab dan gelap, misalnya di celah batu, di kaki dinding, di tumpukan daun, atau di timbunan remukan tumbuhan. Siang hari bersembunyi di tempat gelap, malam hari keluar mencari makanan dengan menggunakan cakarnya yang berbisa untuk menangkap serangga kecil.
Lipan memiliki kelenjar bisa—setelah menyengat, kita segera merasa kesakitan dan yang lebih serius lagi akan merasa pusing, sakit kepala atau muntah. Lazimnya kita mencuci luka yang ditimbulkan oleh sengat itu dengan 5-10% cairan amonia untuk menawarkan bisa dan meringankan rasa sakit.
Meskipun lipan itu berbisa, tapi dapat dipakai sebagai bahan obat dalam untuk menyembuhkan penyakit kejang anak-anak dan rematik, juga sebagai bahan obat luar untuk menyembuhkan bermacam borok atau kudis serta luka digigit ular dan sebagainya, bisa juga untuk menghilangkan rasa sakit dan bengkak. Kini di Tiongkok telah diadakan pemeliharaan lipan khusus untuk bahan obat-obatan. Jadi, meskipun lipan itu jahat, suka menyengat orang, tapi kalau kita bisa memeliharanya baik-baik, binatang itu bisa berubah menjadi binatang yang berguna dan menguntungkan.

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...