Lipan raksasa Puerto Rico |
Di samping lipan tersebut di atas, lipan yang sering kita
lihat adalah lipan Lithobius (lipan
batu yang suka tinggal di bawah batu dalam pekarangan), panjangnya hanya 2-3
cm, sungutnya agak panjang, kakinya 15 pasang. Kaki terakhirnya yang luar biasa
panjangnya tidak mempunyai fungsi atau faal untuk berjalan, tapi merupakan alat
peraba yang amat tajam atau sensitif sekali, dapat mengetahui penguntitan para
musuhnya. Konon kabarnya di Afrika dan Amerika Selatan terdapat lipan raksasa
yang panjangnya lebih dari 30 cm. Di Tali, provinsi Yunnan di Tiongkok,
terdapat lipan yang kurus panjang laksana seutas benang dan berkaki 35 pasang.
Lipan binatang kecil “berkaki seribu” itu jalannya amat
cepat. Binatang itu umumnya hidup di tempat yang lembab dan gelap, misalnya di
celah batu, di kaki dinding, di tumpukan daun, atau di timbunan remukan
tumbuhan. Siang hari bersembunyi di tempat gelap, malam hari keluar mencari
makanan dengan menggunakan cakarnya yang berbisa untuk menangkap serangga
kecil.
Lipan memiliki kelenjar bisa—setelah menyengat, kita
segera merasa kesakitan dan yang lebih serius lagi akan merasa pusing, sakit
kepala atau muntah. Lazimnya kita mencuci luka yang ditimbulkan oleh sengat itu
dengan 5-10% cairan amonia untuk menawarkan bisa dan meringankan rasa sakit.
Meskipun lipan itu berbisa, tapi dapat dipakai sebagai
bahan obat dalam untuk menyembuhkan penyakit kejang anak-anak dan rematik, juga
sebagai bahan obat luar untuk menyembuhkan bermacam borok atau kudis serta luka
digigit ular dan sebagainya, bisa juga untuk menghilangkan rasa sakit dan
bengkak. Kini di Tiongkok telah diadakan pemeliharaan lipan khusus untuk bahan
obat-obatan. Jadi, meskipun lipan itu jahat, suka menyengat orang, tapi kalau
kita bisa memeliharanya baik-baik, binatang itu bisa berubah menjadi binatang
yang berguna dan menguntungkan.