Hidung ikan terdiri dari dua lubang cekung, sedangkan penciumannya
terutama terpusat di dalam rongga hidung. Ikan yang mencari makanan pada malam
hari yang gelap terutama berpedoman pada penciumannya.
Seperti kita ketahui, ikan hiu atau ikan cucut yang banyak jenisnya itu
termasuk ikan bertulang rawan. Kebanyakan hidup di lautan daerah panas. Kulit ikan
hiu tidak bersisik melainkan berduri kecil yang semuanya mengarah ke belakang. Agak
berlainan dengan kebanyakan ikan lainnya, mulut ikan hiu berada di bagian bawah
kepala dan bergigi banyak. Badannya dapat tumbuh besar sekali dan panjangnya
bisa mencapai 15 meter lebih.
Penciuman ikan hiu sangat sensitif. Selain mampu mencium bau di tempat
yang cukup jauh, dapat juga mencium bau yang sangat lemah di dalam air.
Mengapa ikan hiu begitu tajam penciumannya?
Ternyata “rahasia”-nya terletak pada sangat berkembangnya pusat indera
penciuman yang hampir mencapai dua pertiga dari otak besarnya itu. Oleh karena
itu pada saat ikan hiu sedang mengembara di tengah lautan, seringkali nampak
kepalanya beroleng ke kanan dan kiri tanpa berhenti-henti. Memang hampir semua
binatang air dapat mengelakkan penglihatan mata ikan hiu, akan tetapi susah
sekali untuk mengelakkan diri dari indera ciumnya yang luar biasa tajamnya itu.
Dan tentunya, seandainya lubang hidup ikan hiu itu disumbat rapat,
niscaya ia akan menjadi tak berdaya sama sekali.
Foto-foto dari situs
http://science.howstuffworks.com/environmental/life/zoology/marine-life/shark3.htm