Monday, December 12, 2011

MEMUPUK KHARISMA


Anda jengkel dengan keadaan yang ada sekarang dan berpendapat bahwa semua hal yang terjadi adalah karena pemimpin Anda tidak punya kharisma?
Kharisma atau karisma, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, berarti: keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya; atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu. Dengan demikian, kharisma adalah kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin sebab tanpa adanya kharisma niscaya pemimpin itu tidak akan dipuja atau dikagumi oleh bawahannya. Bahkan bisa jadi pemimpin tak berkharisma akan diremehkan dan dilecehkan oleh bawahannya sendiri.

Tapi, kata orang, kita semua adalah pemimpin. Jika bukan untuk keluarga kecil kita, setidaknya kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Nah, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memupuk kharisma dalam diri Anda:
Keyakinan diri itu penting sekali. Kalau kita mengambil tindakan yang tidak sesuai dengan sifat kita, kita akan gelisah. Padahal kegelisahan itu bisa menjadi gara-gara kegagalan. Jika kemudian kita gagal, motivasi dan rasa percaya diri pun merosot. Jadi sebelum mengerjakan sesuatu, sebaiknya kita bertanya kepada diri sendiri, “Apakah ini saya kerjakan dengan senang hati? Apakah saya memang ingin mengerjakannya atau hanya karena ingin membuat senang orang lain?” Walaupun kita harus terbuka terhadap gagasan dan pengalaman baru, sebaiknya jangan melakukan sesuatu yang jelas-jelas berlawanan dengan hati nurani.
Hindari wajah muram. Wajah yang berseri-seri jelas lebih menarik daripada wajah yang memble. Meskipun demikian, ini tidak berarti kita harus pasang senyum sepanjang waktu dan terus menerus mengajak orang bercanda sehingga lama kelamaan tidak lucu.
Ambil tindakan tegas, jika perlu. Berlatihlah pada soal-soal kecil dulu. Misalnya, kita membeli makanan kaleng yang ternyata rusak. Maka kita kembalikan barang itu. Dengan cara ini kita melatih kepercayaan diri, sehingga berani mengambil tindakan pula pada saat menghadapi masalah besar.
Risi mengutarakan pendapat itu tabu. Kita harus berani mengekspresikan pendapat sendiri. Jangan cuma membeo. Dengan demikian baik pendukung maupun penentang akan ingat kepada kita.
Ingat selalu pada orang lain. Ini cara yang paling efektif untuk membuat orang lain juga menaruh perhatian kepada kita.
Spontanitas itu amat penting. Bila kita biasa serba teratur dan terkendali, berusahalah sekali-kali impulsif. Soalnya, orang yang berkharisma itu spontan juga.
Mantapkan diri pada bakat sendiri. Lihat bidang pekerjaan apa yang paling kita kuasai dan sukai. Kerahkan segenap tenaga dan waktu untuk pekerjaan itu. Jangan ragu-ragu mencoba sesuatu yang baru dan menguji kemampuan diri. “Saya tidak tahu bagaimana mengerjakan ini” masih lebih baik daripada “Saya tidak dapat mengerjakannya”. Soalnya, pernyataan yang kedua menutup segala kemungkinan untuk berhasil, sedangkan pernyataan pertama masih membuka kesempatan untuk belajar.
Andalkan inisiatif! Biasakan diri menjadi pelaksana. Segera lakukan perubahan yang mungkin selama ini terus tertunda. Usahakan mencari penyebab (bukan sekedar alasan) kemalasan Anda.
Memang kedelapan langkah ini tak mungkin dapat mengubah kepribadian dalam semalam, tetapi jika benar-benar diterapkan, kemungkinan besar kharisma di dalam diri Anda akan semakin berkembang.


Sumber: Majalah Intisari, Agustus 1989

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...