Tuesday, December 6, 2011

APAKAH YANG DISEBUT YETI?


Seperti halnya Bigfoot dari Amerika Utara, Yeti atau Manusia Salju Buruk Rupa adalah sosok hominid bipedal (berjalan dengan dua kaki) yang dikabarkan benar-benar ada dan menjadi subjek dalam Kriptozoologi. Konon Yeti tinggal di pengunungan Himalaya, sebuah gunung di perbatasan negara Nepal dan Tibet, dan sudah sejak lama menjadi bagian legenda lokal di kalangan penduduk setempat. Di akhir abad ke-19, untuk pertama kalinya cerita mengenai Yeti didengar oleh masyarakat dunia Barat. Pada tahun 1921, istilah “Abominable Snowman” atau Manusia Salju Buruk Rupa dicetuskan setelah Ekspedisi Pencarian Everest dari Royal Geographical Society kembali ke Inggris dengan membawa cerita tentang “Manusia Liar di tengah Salju” yang mereka dengar dari para Sherpa pemandu mereka
.
Awal abad ke-20 menunjukkan adanya peningkatan penampakan Yeti oleh orang-orang Barat yang sedang memulai ekspedisi mereka ke Himalaya. Pada tahun 1950an, minat akan mahluk pemalu ini mengalami puncaknya, khususnya karena adanya “Ekspedisi Manusia Salju” yang diorganisir oleh Daily Mail, sebuah koran di Inggris, pada tahun 1954 yang menghasilkan foto gambaran Yeti yang dibuat oleh penduduk setempat dan sebuah foto jejak kaki hewan yang tidak diketahui jenisnya. Atrikel koran di tahun yang sama mengenai rambut yang disebut-sebut sebagai rambut Yeti juga turut membangkitkan minat masyarakat. Sampel rambut itu dikirimkan ke Profesor Prederic Wood Jones untuk di analisis dan diketahui berasal dari rambut hewan yang tak dikenal. Analisis spesimen lainnya, kali ini dilakukan pada sampel kotoran yang disebut-sebut sebagai kotoran Yeti pada tahun 1959, mengungkapkan bahwa kotoran itu mengandung parasit yang tidak dikenal dan mengindikasikan hewan inang yang juga tak dikenal.

Pada tahun 1959, Yeti menjadi tajuk utama di Holywood ketika aktor James Stewart dilaporkan telah menyelundupkan sepotong tangan yang konon merupakan tangan Yeti dari sebuah biara Buddha di Nepal. Potongan itu, yang kemudian dikenal dengan sebutan “Pangboche Hand”, selanjutnya dianalisa dan disimpulkan merupakan tangan manusia purba Neandertal. Pada tahun 1960, salah satu penjelajah yang menaklukkan Puncak Everest, Sir Edmund Hillary, berangkat dalam sebuah ekspedisi ke Himalaya dengan tujuan untuk secepatnya mengumpulkan bukti-bukti mengenai keberadaan Yeti. Hillary kembali dengan membawa kulit kepala yang disebut-sebut sebagai kulit kepala Yeti yang seperti halnya Pangboche Hand juga tersimpan dalam sebuah biara Buddha. Setelah dianalisis, kulit kepala itu dipastikan berasal dari seekor antelop yang mirip kambing dan merupakan hewan asli Himalaya, setelah itu kulit kepala tersebut disumbangkan ke Oxford University Museum of Natural History.

Penampakan-penampakan Yeti sampai saat ini dianggap hanya sebagai kasus salah kira atas penampakan hewan-hewan Himalaya yang sudah dikenal sebelumnya seperti Beruang Biru Himalaya, monyet Langur, Beruang Merah Himalaya, dan Beruang Coklat Himalaya yang langka dan bisa berjalan tegak. Asumsi lain menyebutkan bahwa Yeti mungkin saja adalah spesies Gigantopithecus yang bertahan hidup sampai masa modern, atau bisa jadi seorang petapa.


Diterjemahkan dari wisegeek.com
Foto dari http://toddhatten.wordpress.com/2010/08/15/abominable-snowman/

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...