Tuesday, September 20, 2011

MENGAPAKAH KITA BERKERINGAT?


Gambar Penampang kulit dan kelenjar keringat di dalamnya
Berkeringat merupakan cara alami tubuh untuk mendinginkan diri kita. Meskipun bisa jadi keringat itu malah membuat kita merasa lebih gerah, terutama ketika hari sedang panas, tanpa keringat kita tidak akan tahan merasakan panas yang dihasilkan oleh tubuh kita sendiri.
Kita berkeringat untuk menjaga tubuh kita tetap berada pada suhu normal, yakni 98,6° Fahrenheit atau 37° Celcius. Jika fungsi tubuh yang satu ini hilang, kita bisa terserang sengatan panas ketika cuaca sedang terik.
Bayangkan semua makanan yang masuk ke dalam tubuh kita setiap hari. Makanan-makanan itu bagaimanapun harus dibakar. Pembakaran ini akan menghasilkan panas di dalam tubuh yang akan memicu otak kita untuk memulai proses pendinginan alami tubuh. Di dalam tubuh manusia terdapat tabung-tabung sel yang panjang dan melingkar-lingkar yang disebut sebagai kelenjar keringat. Pembuluh darah di kulit kita akan membuka dan cairan keringat dikeluarkan lewat pori-pori.

Diperkirakan terdapat 2 juta kelenjar keringat dalam tubuh kita. Kita mungkin tidak menyadarinya, namun sebenarnya kita juga akan berkeringat di hari yang dingin dan ketika kita tidak sedang melakukan kegiatan yang berat. Dua per tiga tubuh kita terdiri dari air dan sejumlah besar air itu hilang setiap hari melalui keringat. Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk minum kira-kira dua liter air setiap hari untuk mengganti cairan yang hilang.

Ada dua macam kelenjar keringat yaitu kelenjar Ekrin dan kelenjar Apokrin. Kelenjar Ekrin jumlahnya lebih banyak dan bisa ditemukan di bagian-bagian tubuh seperti wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. Kelenjar Apokrin bisa ditemukan di ketiak dan ujung folikel rambut.
Keringat sendiri terbuat dari unsur-unsur yang berbeda-beda. Unsur yang paling banyak adalah air dan sodium, atau garam. Ada kalanya kita mengalami saat-saat produksi keringat yang rendah—hal ini terjadi ketika udara dingin dan saat kita beristirahat. Produksi keringat yang lebih banyak terjadi ketika cuaca sangat panas atau ketika kita berolahraga. Produksi yang tinggi mengandung 20 persen lebih banyak sodium dibandingkan produksi keringat yang rendah.
Ada juga perbedaan dalam unsur kimiawi ketika kita berkeringat. Keringat yang dihasilkan melalui kelenjar Apokrin, atau di ketiak, akan lebih lengket dan kadang-kadang warnanya lebih kekuningan. Hal ini karena keringat mengandung asam lemak dan protein. Keringat di bawah lengan inilah, yang bercampur dengan zat anti keringat (deodoran, misalnya) akan membuat baju menjadi berwarna kekuningan. Kita tahu bahwa kita biasanya menyemprotkan deodoran hanya ke daerah ketiak supaya bau keringat Apokrin tidak tercium. Keringat sebenarnya tidak berbau namun ketika keringat itu mulai terurai dan diserang bakteri, baunya akan menjadi tidak enak.
Di negara-negara beriklim panas seperti India, orang-orang lebih banyak memakan garam sehingga melampau ambang batas kesehatan bagi orang-orang di negara beriklim dingin. Diasumsikan bahwa hal ini terjadi karena orang-orang di negara beriklim panas kehilangan unsur-unsur kimiawi seperti garam dari tubuh mereka dalam jumlah yang besar melalui keringat. Berkeringat, meskipun kadangkala dianggap memalukan, merupakan sebuah fungsi alamiah tubuh yang penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Diterjemahkan dari wisegeek.com

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...