Homeschooling,
atau bersekolah di rumah, dewasa ini menjadi pilihan
bagi para orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Ada beberapa alasan bagus yang
diberikan oleh Kathy Ceceri pada situs About.com mengapa para orang tua bisa
memilih homeschooling.
BANYAK artikel mengenai mengapa orang-orang
memilih melakukan homeschool adalah
artikel yang menyorotinya dari sudut pandang negatif. Biasanya mereka menyoroti
apa yang tidak disukai oleh orang tua
dari sekolah umum.
Namun bagi banyak orang, keputusan untuk
melakukan homeschool adalah lebih
merupakan soal apa yang mereka ingin bawa ke dalam kehidupan mereka, bukan soal
apa yang ingin mereka hindari.
Berikut ini adalah daftar alasan positif saya
sendiri mengenai homeschool.
1.
Homeschool menyenangkan
Sebagai ibu yang menyekolahkan anak di rumah, saya ikut di
semua jenis karyawisata, membaca semua buku yang dipilih oleh kelompok saya,
dan saya membuat sendiri program seni di rumah. Bagi saya, bermain dan belajar
bersama anak-anak adalah manfaat terbesar dari homeschooling.
2.
Saya belajar banyak hal
Saya memanfaatkan homeschooling
untuk mengingat kembali hal-hal yang dulu tidak saya lakukan di sekolah
saya sendiri. Alih-alih mengingat-ingat soal tanggal-tanggal, definisi, dan
rumus-rumus, kami belajar tentang orang-orang yang menarik dalam sejarah,
mengikuti penemuan-penemuan baru dalam sains, dan menjelajahi konsep-konsep
yang ada di balik soal-soal matematika. Ini merupakan proses belajar seumur
hidup yang terbaik.
3.
Anak saya menikmatinya
Setiap tahun saya bertanya kepada anak saya apakah mereka
ingin mencoba bersekolah di sekolah biasa. Mereka tidak pernah mendapatkan
alasan mengapa mereka harus melakukannya. Hampir semua teman anak saya
melakukan sekolah di rumah – yang artinya mereka selalu berkumpul sepanjang
siang sementara teman mereka yang bersekolah berada di dalam kelas, latihan
sepakbola, latihan band, atau mengerjakan PR.
4.
Homeschooling membuat anak bisa memperlihatkan antusiasmenya
Sebagian besar anak yang homeschooling yang saya kenal memiliki minat mereka
sendiri-sendiri, yakni bidang-bidang yang bisa mereka diskusikan selayaknya
mereka adalah seorang pakar di bidang itu. Hanya sedikit dari bidang-bidang
tersebut – seperti seni modern, lego, menganalisa film horor – yang bisa
dipelajari di sekolah. Menurut pengalaman yang saya alami di sekolah dulu,
memiliki minat pada bidang yang ada di luar jalur sekolah tidak akan membuat
Anda unggul di mata guru-guru dan murid lainnya. Namun di kalangan anak-anak
yang melakukan homeschool, justru
minat-minat itulah yang membuat teman-teman mereka semakin tertarik.
5.
Homeschooling bisa mengenalkan Anda pada orang-orang yang menarik
Salah satu hal yang saya pelajari dari profesi saya sebagai
seorang wartawan surat kabar adalah: Anda akan mendapatkan kisah terbaik ketika
Anda bertanya kepada orang lain mengenai apa yang suka dilakukannya. Sebagai orang-orang
yang melakukan homeschool, kami
menghabiskan hari-hari kami dengan bertemu orang-orang lain dan masuk kelas
yang diajar oleh guru-guru yang mengajar dengan alasan karena memang mereka
menginginkannya, bukan karena itulah pekerjaan mereka.
6.
Homeschooling mengajari anak cara berinteraksi dengan orang dewasa
Ketika saya kecil, saya pemalu, terutama jika ada di dekat
orang-orang yang lebih tua. Bukan hal yang baik ketika satu-satunya orang
dewasa yang saya temui sepanjang hari adalah jenis orang dewasa yang selalu
melihat kepada saya dan menyuruh-nyuruh saya melakukan ini-itu. Ketika para homeschooler berinteraksi dengan orang
dewasa dalam komunitasnya, mereka belajar bagaimana orang-orang yang beradab
saling memperlakukan satu sama lain di ruang publik. Ini adalah jenis
sosialisasi yang tidak dialami oleh sebagian besar anak sekolah sampai mereka
benar-benar siap untuk masuk ke dunia nyata.
7.
Homeschooling mengakrabkan orang tua dan anaknya
Ketika saya mencari tahun soal homeschooling untuk pertama kalinya, salah satu poin paling menarik
yang saya dengar dari orang-orang yang telah melakukannya adalah bahwa para
remaja mereka tidak pernah merasa harus mengusir jauh-jauh orang tua mereka. Tentu
saja para remaja itu juga menjadi pribadi yang mandiri. Namun mereka
melakukannya dengan belajar mengambil tanggung jawab dari pelajaran mereka
sendiri, bukan melalui perkelahian dan pemberontakan melawan orang tua mereka.
8.
Penyesuaian dengan jadwal di rumah
Anak Anda tidak perlu bangun pagi-pagi sekali untuk
mengejar bis sekolah. Tidak ada perdebatan apakah kita harus melakukan wisata
keluarga sebab bisa saja akan membuat si anak bolos. Homeschooling memberikan kelonggaran pada keluarga untuk melakukan
hal-hal penting lainnya dalam kehidupan mereka, sesuai jadwal mereka.
9.
Homeschooling membuat saya merasa berkompeten
Seperti yang juga dialami oleh anak saya, homeschooling juga telah membuat saya
belajar bahwa saya bisa melakukan banyak hal yang sebelumnya saya pikir tidak
bisa saya lakukan. Salah satunya adalah membimbing anak saya dari sejak ia
menjadi pembaca pemula, belajar trigonometri, sampai ia masuk kuliah.
10.
Homeschooling membantu memperkuat nilai-nilai dalam keluarga
Saya tidak menganggap diri saya sebagai seorang yang
ekstrim, dari segi apa pun. Namun ada beberapa hal di keluarga saya yang tidak
kami percayai. Misalnya membayar anak (dengan pizza, permen, atau pergi ke
taman hiburan) agar dia mau membaca sebuah buku. Atau menilai orang melalui
prestasi olahraga mereka atau nilai yang mereka dapat. Anak-anak saya tidak
memiliki gadget keluaran terbaru dan
mereka tidak perlu mengambil kelas Pemikiran Kritis sebab sepanjang hidup
mereka, mereka memang telah melakukannya. Dan itulah sebabnya homeschooling merupakan daya positif
bagi keluarga saya.
Sumber terjemahan dan foto : about.com