Tontine adalah sejenis investasi
di mana para pesertanya membayar ke dalam sebuah gabungan dana (pool of funds) dan akan menerima deviden
yang setara dari dana tersebut. Ketika ada peserta yang meninggal, deviden yang
ada akan dibagi ke lebih sedikit orang, akibatnya jumlah deviden yang diterima
oleh anggota yang tersisa akan lebih besar. Ketika hanya satu orang yang tersisa,
orang tersebut akan menerima semua uang dari dana tersebut, seolah-olah ia
mendapat durian runtuh untuk masa pensiunnya. Nama Tontine diambil dari nama
Lorenzo de Tonti, seorang bankir yang hidup di abad ke-17 dan sepertinya
menjadi pencetus gagasan ini.
Pada mulanya,
tontine diatur agar dana yang ada akan masuk ke kas negara ketika semua
pemegang sahamnya meninggal, namun kemudian tontine malah berkembang menjadi
sebuah metode pengembangan dana yang mendorong para warga untuk berjudi,
seperti halnya lotere yang dijalankan oleh negara modern saat ini. Para anggota
tontine bertaruh bahwa mereka bisa hidup lebih lama daripada anggota lainnya
sehingga akan memperoleh deviden yang semakin besar jumlahnya. Sayangnya, aturan
ini juga mendorong terjadinya kecurangan melalui pembunuhan anggota tontine
dengan tujuan mendapatkan deviden yang lebih besar, dan di banyak negara,
pemerintahnya melarang tontine karena alasan kecurangan ini.
Selain masalah
penyingkiran anggota lain dengan jalan jahat itu, salah satu penyebab tontine tidak
disukai adalah bahwa pembayaran devidennya akan berhenti langsung ketika si
anggota meninggal. Para investor akan terus menerima deviden selama mereka
masih hidup, tapi keluarga mereka yang ditinggalkan tidak akan mendapatkan
apa-apa jika mereka meninggal. Jika tontine hanya satu-satunya investasi, maka
keluarga akan merasa dirugikan, kecuali jika si investor menabung dan
menginvestasikan devidennya ke tempat lain untuk mewariskan uang kepada anggota
keluarganya.
Versi modern
dari tontine bisa dilihat di berbagai negara dimana investasi ini digunakan
dalam bentuk asuransi kesehatan. Para anggota membeli asuransi dan menerima
deviden tahunan untuk membayar biaya perawatan kesehatan mereka. Ketika mereka
mulai tua dan membutuhkan lebih banyak perawatan kesehatan, mereka akan
menerima deviden yang lebih besar sebab mulai banyak anggota lain yang
meninggal. Pengaturan tontine semacam ini bisa menciptakan peluang insentif
untuk menabung sebanyak mungkin untuk perawatan kesehatan mereka sendiri
sehingga tak perlu memakai devidennya.
Beberapa perusahaan
menggunakan opsi ini untuk memberikan jasa asuransi kesehatan bagi pegawai
mereka. Para penciptanya akan menyusun legalitasnya dengan teliti sehingga
mereka tidak akan terkena tuntutan hukum karena telah menerapkan tontine. Para pegawainya
juga bisa memilih untuk ikut atas kesadaran diri mereka sendiri, dan dalam
beberapa kasus seorang pengusaha mau mensponsori pendanaan itu dengan
penyesuaian upah dan keuntungan lainnya. Dalam hal ini sebaiknya pekerja mau
membicarakan opsi ini dengan departemen sumberdaya manusia di perusahaan mereka
sehingga bisa mengetahui apa yang bisa mereka lakukan sesuai hukum dan seberapa
banyak bantuan yang akan diberikan oleh perusahaannya.