Sunday, March 17, 2013

VERTIGO, MIGREN, PUSING TUJUH KELILING


Jenis, rasa, dan penyebab sakit kepala banyak macamnya. Nampaknya saja sepele, tetapi hendaknya jangan dianggap enteng. Siapa tahu sakit kepala itu gejala penyakit tertentu.

Gending peperangan ditabuh bertalu-talu, mengiringi dua raksasa yang sedang bertarung. Tiba-tiba, ”Aduuuuh, sirahku cekot-cekot (kepalaku berdenyut-denyut)!” Ki dalang memijat-mijat pelipisnya. Perang tanding berhenti. Begitu menenggak obat, ia pun berseru, “Oyee.....!”. Cekot-cekot di kepala ki dalang nampaknya kontan amblas. Peperangan diteruskan. Tetapi sehabis itu muncul pesan, “Kalau sakit berlanjut, segera hubungi dokter!”
Itu lakon singkat sebuah pariwara produk obat sakit kepala di televisi. Yang menarik, ki dalang tiba-tiba kok menghentikan permainannya di tengah pertunjukan hanya karena cekot-cekot kepalanya. Ini tak lazim. Tetapi biar saja. Itu urusan mereka yang mengerti soal etika pedalangan. Yang lebih menarik buat kita adalah pesan yang bijak itu: kalau sakit kepala tak junjung reda, meski sudah minum obat, harus cepat-cepat ke dokter.

Pusing gara-gara utang
Sakit kepala, puyeng, pusing, pening, atau apapun istilahnya, memang sangat mengganggu. Cetusan rasanya macam-macam. Kliyengan atau sempoyongan, nyeri separuh kepala, pegal, mabuk, kepala serasa diputar-putar, atau cekot-cekot seperti ki dalang. Lalu masih seabrek rasa pusing lainnya yang seringkali sulit diucapkan dengan kata-kata untuk menggambarkan bagaimana persisnya rasa sakit itu menyerang.
Walaupun sakit kepala sangat mengganggu kesibukan sehari-hari, sebagian besar tidak berhubungan dengan penyakit yang serius. Bahkan beberapa di antaranya hilang setelah beristirahat cukup di ruang yang tenang, apalagi dengan diiringi musik yang mengalun lembut. Atau mereda setelah makan obat bebas yang tersedia di rumah.

Yang paling sering dialami, menurut para peneliti, ialah sakit kepala yang berhubungan dengan ketegangan atau kontraksi saraf yang acapkali berkaitan dengan stres. Rasa sakit yang terjadi cenderung menetap. Sakitnya terasa sampai ke pelipis, leher, atau tengkuk. Ada kalanya terasa seolah-olah pusing mengitari seluruh kepala.
Pusing kepala akibat ketegangan bisa menyerang kapan saja. Tetapi umumnya muncul ketika seseorang mengalami stres berat. Atau pada saat didera rasa cemas atau khawatir yang berlebihan, misalnya gara-gara belum sanggup bayar utang padahal sudah jatuh tempo, atau menanti suami yang tak kunjung pulang ke rumah.
Cara mengusir sakit kepala seperti itu gampang. Bisa dengan memijat-mijat bagian kepala secara perlahan-lahan, mandi air hangat, melakukan gerakan teknik relaksasi, atau kegiatan apa pun yang dapat menghilangkan kekhawatiran yang sedang dirasakan. Kalau peningnya tak tertahankan, untuk sementara dapat diatasi dengan obat pusing yang tersedia di rumah.
Tetapi hendaknya berhati-hati dengan obat yang bikin mengantuk atau memberikan refleksi lambat. Apalagi kalau harus mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. Juga, obat seperti itu dianjurkan hanya dimakan dalam jangka waktu pendek.
Pusing kepala memang bisa menyerang siapa saja. Ada contoh dari Amerika Serikat, 20 juta penduduknya setiap tahun datang ke dokter dengan keluhan sakit kepala.

Kapan mesti ke dokter?
Lalu sakit kepala macam apa yang perlu dicurigai sebagai pertanda adanya penyakit cukup serius, sehingga harus segera ke dokter?
Tentunya yang tak sembuh setelah dihantam dengan obat yang bisa dibeli bebas di warung-warung. Ciri obat bebas, pada kemasannya ada tanda lingkaran hitam dengan warna biru di tengahnya. Namun, menurut beberapa ahli, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter apabila menderita:
1.        Sakit kepala yang hebat dan datangnya mendadak.
2.        Sakit kepala yang diikuti kehilangan kesadaran, pandangan kabur, sempoyongan sehingga serasa mau jatuh, terasa ada kelainan pada saraf bagian kepala.
3.        Rasa pusing yang kambuh berulangkali sehingga sangat mengganggu mata, pelipis, telinga, dll.
4.        Sakit kepala yang diikuti rasa kaku atau pegal pada tengkuk atau leher bagian belakang.
5.        Sakit kepala yang diikuti demam.
6.        Sakit kepala yang sampai membangunkan tidur Anda.
“Mengetahui apa penyebab pusing memang harus sangat teliti,” tutur dr. Harry Hartono, dokter ahli saraf pada RS St. Carolus, Jakarta. Sebelum pemeriksaan, menurut Harry yang setiap harinya selalu menjumpai pasien dengan keluhan sakit kepala, ia mencoba mengorek informasi sedalam-dalamnya tentang apa penyebab pusingnya. Lalu bagaimana persisnya rasa sakit yang diderita. Apakah berdenyut-denyut, pusing berputar, pusing pegal, pusing sebelah, atau yang lainnya.
Pertanyaan dilanjutkan, rasa pusingnya di bagian mana, sejak kapan, lalu kapan saja kumatnya (selama dalam pekerjaan, di rumah, pagi atau sore, selama haid, dll.). Dalam pemeriksaan juga diukur tekanan darah si pasien. “Kalau setelah dikasih obat gejalanya hilang, si pasien masih dianjurkan kembali untuk dicek lagi apakah sehabis makan obat masih kambuh. Kalau masih kambuh, pasien perlu diperiksa lebih mendalam lagi.”

Gejala tumor otak
Tentu Anda tidak asing dengan istilah vertigo. Menurut dr. Harry Hartono, sepertiga pasien yang datang memeriksakan diri ke ruang prakteknya dengan keluhan pusing, menderita vertigo atau dizziness. Gejalanya, sempoyongan, terasa mau jatuh, diikuti mual atau muntah-muntah.
Vertigo, menurutnya, memang merupakan sensasi atau perasaan seolah-olah kita atau sekeliling kita yang berputar. Pusing macam ini, katanya, bukan penyakit. Tetapi gejala suatu penyakit, stres, atau akibat benturan sehabis kecelakaan (dalam posisi-posisi tertentu vertigo muncul selama beberapa detik atau menit). Atau bisa juga terjadi karena gangguan pada telinga atau mata, menelan obat yang tidak cocok, atau faktor “X” yang belum diketahui.
Perasaan berputar pada penderita muncul karena sistem keseimbangan dalam otak terganggu. “Susunan saraf utama dalam otak adalah keseimbangan,” jelas dr. Harry. Ada tiga sistem utama yang mengatur keseimbangan tubuh, yakni sistem vestibuler (berkaitan dengan beranda vestibulum), sistem serebelum (otak kecil), serta sistem korteks (lapisan luar) serebri dan batang otak.
Ada tiga gerakan yang dikendalikan dalam pemeliharaan keseimbangan tubuh. Yakni gerakan volunter dan reflektoris dari kepala, leher, badan, dan anggota gerak; gerakan volunter dan reflektoris dari bola mata; gerakan involunter dari organ tubuh bagian dalam. Dengan mengetahui ketiga gerakan itu, maka kita tahu mengapa gangguan keseimbangan –yang terjadi hanya pada orang dewasa ini—menyebabkan rasa sempoyongan. Arahnya ke sisi yang terganggu, diikuti gangguan pandangan mata yang seolah-olah gelap, serta gangguan organ dalam yang menyebabkan mual atau muntah.
Ada dua macam vertigo, ringan dan berat. Pada kasus ringan yang diderita sebagian besar pasien, menurut dr. Harry, tampak tidak ada kerusakan pada organ tubuh. Kebanyakan pemicunya stress atau depresi. Tidak sulit menghilangkan gejalanya, asal penderita mau mengatasi masalah yang dihadapi, plus minum obat dari dokter.
Vertigo yang muncul ketika berganti posisi atau bangun tidur, bisa diatasi dengan menghindari posisi penyebab munculnya. Lalu, sewaktu bangun, jangan langsung berdiri. Bangun perlahan-lahan, duduk dulu sebentar, baru berdiri. Kalau penyebabnya diduga karena gangguan telinga atau mata, harus diperiksakan ke ahlinya.
Pada kasus vertigo berat tentu lebih rumit penanganannya, karena menyangkut gangguan organ tubuh lain, seperti gejala stroke atau tumor otak. Vertigo karena tumor (stadium 2 ke atas) ini umumnya rasa sakit kepalanya berdenyut-denyut terus menerus dan pandangan mata ke arah samping kiri dan kanan kabur atau gelap.
Vertigo juga bisa muncul karena terlalu banyak atau sedikit aliran darah ke otak. Atau akibat perubahan tekanan cairan pada telinga bagian dalam, atau tumbuhnya tumor di telinga. Sensasi sempoyongan juga dapat dialami orang yang berdiri di ketinggian, atau bingung berada di tempat asing atau sangat ramai.
Ada pula yang mengeluh sempoyongan atau pusing sehabis menyantap makanan enak, khususnya yang menggunakan terlalu banyak MSG (bumbu masak), arak masak, terlalu berlemak atau pedas, dll. Hal itu, menurut dr. Harry, bisa diatasi dengan menjauhi makanan yang menyebabkan pusing tadi setelah mengetahui jenis makanannya.


Migren yang menjengkelkan
Sakit kepala yang terasa berdenyut-denyut pada satu sisi, serangannya berulang dan berlangsung 4 - 72  jam, dikenal dengan migraine (migren). Intensitasnya bisa sedang sampai hebat disertai mual, adakalanya sampai takut cahaya atau suara.
Banyak penderita migren mengalami gejala serangan distorsi dalam bentuk, posisi, waktu, dan tempat yang aneh, dinamakan sinfrom Alice in Wonderland. Gejala lain yang lebih parah, penglihatan berkunang-kunang, di tengah lapang pandangnya muncul bintik yang terang benderang (disebut aura). Dalam beberapa saat bintik itu menjadi sebesar telur yang menyebar ke samping kiri. Tampak kabur atau gelap di tengahnya, dikelilingi cahaya terang. Bayangan ini setelah 5 menit memudar perlahan-lahan. Tapi rasa nyeri di sebelah kepala mulai datang, berdenyut-denyut disertai rasa mual, muntah-muntah. Ada kalanya disertai demam, kepala serasa diputar-putar, diare, sakit perut, atau lengan dan kaki ikut sakit dan para penderita sangat sensitif pada cahaya.
Migren macam ini disebut migren klasik, yang terjadinya mendadak dan periodik. Biasanya aura itu hanya berlangsung sebentar. Ada yang setelah muntah-muntah pusingnya hilang. Namun, bila sakitnya lebih dari 1 jam, perlu dilakukan penelitian yang cermat. Bisa jadi berhubungan dengan penyakit peredaran darah otak atau tumor otak.
Walaupun gejalanya berlainan, tapi semua pusing migren umumnya ada hubungannya dengan pembuluh darah kepala dan leher. Sebab itu seringkali migren disebut pusing vaskuler. Diduga migren disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah dan rasa sakit kepalanya akibat mengembangnya kembali pembuluh tersebut. Apa penyebab perubahan pembuluh itu masih belum diketahui walaupun banyak peneliti berpendapat, zat-zat kimia yang diproduksi dalam tubuh pada pembuluh darah menjadi biang keladinya. Gangguan suplai darah ke otak yang mengakibatkan perubahan ukuran pembuluh darah mana saja memang dapat menyebabkan sakit kepala vaskuler tadi.
Pencetus migren bermacam-macam. Faktor pemicu bisa berupa perubahan hormon, terutama berhubungan dengan masa haid atau penggunaan pil KB. Bisa juga karena perubahan temperatur cuaca yang mendadak atau faktor emosi. Alergi dengan manifestasi vaskuler yang menyebabkan migren, menurut penelitian di AS, menjangkiti 2% penduduk. Antara lain karena debu industri, bahan-bahan petrokimia serta makanan tertentu atau obat perangsang seperti pengawet daging, MSG, kafein, coklat, keju, jagung, anggur, kerang, dll.
Menurut Robertson, seorang peneliti makanan (1995), bahan dalam makanan penyebab migren adalah tyramin atau pressoramin. Sorot cahaya yang sangat tajam dan wewangian keras atau asap rokok pun bisa menjadi pemicu. Menghindari pencetus utamanya dapat mencegah serangan walaupun banyak penderita harus dibantu dengan perawatan khusus. Hingga sekarang belum ada pengobatan khusus untuk migren, walaupun sebagian besar faktor pencetus dapat dihindari atau dengan menggunakan obat penghilang rasa sakit.
Anak-anak yang terserang migren (biasanya ringan) umumnya hanya diberi obat penahan sakit. Sedangkan pada orang dewasa ditambah dengan obat lain. Pengobatan yang paling manjur biasanya dengan mencegah serangan kalau sudah diketahui penyebabnya, entah makanan, sinar matahari, sinar terang benderang, atau secepat mungkin dihilangkan pada awal gejala.
Pada awal gejala obat yang diberikan misalnya ergotamine. Berfungsi mengerutkan pembuluh sehingga akan menghilangkan rasa sakit karena pengembangan kembali pembuluh tadi. Obat ini tidak boleh dikonsumsi mereka yang mengalami pengerasan pembuluh, menderita tekanan darah tinggi, angina pectoris (nyeri dada yang menandakan adanya penyumbatan pembuluh koroner jantung). Apalagi mereka yang sudah menderita penyakit jantung koroner.
Namun ada migren yang secara alamiah menghilang sendiri. Mungkin karena hidupnya sudah lebih tenang, cukup berolahraga, atau kualitas tidurnya lebih baik.
Sakit kepala nampaknya sepele, tetapi jangan diabaikan. Siapa tahu itu merupakan gejala suatu penyakit tertentu. Mengamati kapan munculnya gejala dan mencari penyebabnya akan memudahkan cara mengatasinya. (Nanny Selamihardja)


SEGA “PENGOCOK” KEPALA
Untuk mengobati pasien yang terganggu sistem keseimbangannya, para ilmuwan yang tergabung dalam Dewan Peneliti Medis di Inggris kini mencoba menggunakan simulator pesawat terbang. Pasien yang sudah masuk ke ruang simulator, lalu diputar-putar oleh komputer. Dengan cara ini otak dipaksa mempelajari kembali bagaimana harus bereaksi terhadap gerakan.
Simulator ini juga dapat membantu 20% penderita vertigo berat yang disebabkan oleh kotoran yang bertumpuk dalam telinga bagian dalam. Goyangan-goyangan keras alat ini konon dapat melepaskan kotoran dalam telinga, yang kemudian akan “hanyut” ke dalam selaput di antara telinga dan otak. Di tempat itu kotoran tidak akan membawa akibat apa pun.
“Cara ini ibarat mengguyur permukaan tempat cuci piring, lalu menyiram semua kotorannya ke dalam lubang,” kata Michael Gresby, yang bekerja pada proyek RS Nasional untuk bedah dan penyakit saraf di London, Inggris. Dokter dapat juga “mengocok” kepala pasien ke arah tertentu, tapi toh ada kalanya tidak tepat. Dengan bantuan simulator, diharapkan pengobatan akan lebih tepat. Mesin ini ternyata hasil modifikasi perangkat lunak Sega R 360, yang terkenal dengan berbagai program permainannya itu. (Nn)

Sumber: Rubrik Terapi di Majalah Intisari, No. 391, Februari 1996. Hal. 36-37
Foto: wisegeek.com

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...