Sunday, March 4, 2012

APA FUNGSI SEL DARAH PUTIH?


Tiap hari kita menghirup udara dan memegang berbagai macam benda. Hal tersebut membuat kita akan selalu bersentuhan dengan bakteri. Dan seperti yang telah kita ketahui, begitu ada peluang maka bakteri akan menyelinap masuk ke dalam darah kita lalu berkembang biak dan mengeluarkan toksin atau racun yang bisa merusak kualitas darah.
Kalau memang seperti itulah yang terjadi, tidakkah setiap hari kita akan merasa sakit? Bukankah semua manusia akan selalu bernapas dan bersentuhan dengan berbagai macam benda?
Tidak. Betapapun juga, hanya ada sedikit sekali orang yang dalam setahun mengalami sakit secara terus menerus. Hal ini disebabkan dalam darah manusia terdapat semacam pasukan tempur yang berjumlah sangat besar yang tak henti-hentinya berperang dan memberantas bakteri.
Pasukan tempur ini adalah sel darah putih yang juga dikenal dengan sebutan leukosit. Sebagaimana telah diketahui, jumlah sel darah putih dan trombosit hanyalah 0,5% dari jumlah total darah dalam tubuh manusia. Dalam setiap milimeter kubik darah normal terdapat 5-10 ribu sel darah putih. Berlainan dengan sel darah merah, sel darah putih tidak mempunyai bentuk yang tetap. Bahwasanya sel darah putih perlu selalu berubah bentuk untuk memudahkannya bertempur melawan bakteri.
Bilamana kita kurang berhati-hati lalu kulit kita tergores atau ketika tenggorokan kita tertusuk duri ikan, maka bakteri akan dengan mudah masuk ke dalam luka itu. Pada saat demikianlah anggota pasukan tempur yang ratusan juta jumlahnya itu akan segera berkumpul ke bagian luka tadi dan mengepung bakteri-bakteri tadi dengan ketat untuk kemudian memakannya sampai habis tuntas. Seringkali pada bagian luka itu tampak merah dan membengkak dan terasa panas sebagai akibat berkobarnya pertempuran sengit antara sel darah putih melawan bakteri. Bagian yang memerah dan membengkak itu adalah medan pertempuran, sedangkan nanah yang terdapat di sana tak lain adalah mayat sel darah putih dan bakteri. Bilamana pertempuran itu dimenangkan oleh sel darah putih, maka bengkak merah tadi akan segera menghilang dan lukanya juga akan cepat sembuh. Akan tetapi, jikalau sel darah putih tadi mendapat perlawanan sangat gigih dari pihak bakteri dan tidak mampu memberantasnya dengan cepat, maka bakteri itu pun akan berkembang biak dan kita akan menjadi sakit. Pada saat seperti itu, kita perlu minta bantuan tenaga luar, yakni obat-obatan, untuk membasmi bakteri tersebut.
Seandainya pada kulit Anda tumbuh bisul furunkel berwarna merah yang belum bernanah, dokter akan selalu menasehati Anda supaya jangan memencetnya. Sebab tidak lain karena pada waktu itu sedang berlangsung suatu pergulatan sengit antara sel darah putih dengan bakteri. Dan pihak mana yang akan menang atau kalah belumlah dapat dipastikan. Dalam keadaan seperti itu, bilamana Anda memencet bisul tersebut malah akan mendesak bakteri memasuki jaringan lain yang berada di luar bagian bengkak merah tadi dan memungkinkannya dengan lebih leluasa merusak jaringan yang masih baik dan memperluas bagian luka.
Ada kalanya bakteri tidak masuk ke dalam darah, namun hidup menumpang di selaput bagian dalam lambung, paru-paru, usus, dan organ tubuh lainnya. Dalam keadaan seperti itu, sel darah putih dapat berubah menjadi sangat lembut dan merembes ke luar pembuluh darah untuk mengepung bakteri tadi, dan membasminya sampai tuntas.
Justru karena sel darah putih memiliki kemampuan seperti itu, maka para pakar kedokteran menjulukinya sebagai “sel pemberantas bakteri”.

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...