Disarikan dari perbincangan
antara penulis tamu Monique Mancilla dan Daniel Ponce-Taylor
Lokasi Pulau Sampah |
Pulau dari Sampah :
Di tengah-tengah Samudera Pasifik
terapung-apunglah sebuah pulang yang maha besar. Luasnya melampaui jarak
pandangan mata, dari cakrawala ke cakrawala. Pulau ini bukan pulau biasa; pulau
ini terbuat seluruhnya dari sampah. Dengan ukuran setara dengan sebuah benua
kecil, Great Pacific Garbage Patch merupakan timbunan sampah terbesar di dunia.
Ada di mana daratan sampah itu?
Great Pacific Garbage Patch
terletak di Samudera Pasifik bagian utara antara Hawaii dan Kalifornia. Pulau sampah
itu teramat besar sampai-sampai para ilmuwan bisa memberi nama wilayah di
atasnya: Western Pacific Garbage Patch dan Eastern Pacific Garbage Patch.
Apa yang membuat sampah-sampah itu tetap mengumpul?
Gelombang samudra menjadi penyebab
mengapa sampah-sampah itu tetap mengumpul. Sejenis gelombang yang disebut gyre menangkap sampah-sampah dan
membawanya ke daratan sampah itu. Gyre
adalah sebuah sistem gelombang samudra yang berputar-putar mengelilingi sebuah
wilayah yang tenang, mirip dengan sebuah vortex. Sampah-sampah yang mengambang
di permukaan air diambil oleh gelombang dan diangkut ke pusat gyre lalu terjebak di wilayah perairan
yang tenang. Setiap sampah menambah ukuran pulau itu. Beberapa sampah di pulau
itu mengalami biodegradasi, sementara yang lain berakhir di perut hewan laut,
dan yang lainnya terjebak selamanya di pulau itu. Samudera luas memang
menciptakan gyre-gyre di berbagai
penjuru bumi, namun tidak setiap gyre bisa
menarik jumlah sampah sebanyak Pacific Garbage Patch.
Darimana sampah-sampah itu berasal?
Sebagian besar sampah di Great
Pacific Garbage Patch berasal dari daratan dan terangkut oleh gelombang sebelum
akhirnya terjebak di dalam gyre. Hanya
sedikit persentase sampah di lautan berasal dari kapal laut semisal kapal
pribadi dan kapal dagang, atau yang berasal dari kontainer yang tumpah serta
anjungan minyak lepas pantai.
Sampah bisa membunuh kehidupan laut |
Siapa yang bertanggung jawab atas pulau sampah itu?
Karena berada di perairan
internasional, tidak ada negara yang mau bertanggungjawab atas daratan sampah
itu apalagi menyediakan dana untuk membersihkannya. Jika bukan karena ada turut
campur beberapa organisasi internasional, daratan sampah itu tentu sudah
diabaikan begitu saja.
Pekerjaan membersihkan yang mustahil.
North Pacific Gyre atau gyre samudera Pasifik bagian Utara luasnya
lebih dari 5 juta meter persegi dan dalamnya mencapai 100 kaki. Sulit untuk
memperkirakan jumlah sampah dalam kolom air itu. Upaya pembersihan sampah
sebanyak itu nyaris mustahil. Wilayahnya terlalu besar untuk dijaring dengan
pukat dan proses menjaring dengan pukat itu akan merusak kehidupan laut.
Pada titik ini, kita hanya bisa
mencoba untuk mencegah agar daratan sampah itu tidak membesar lagi. Banyak organisasi
yang kini bekerjasama dengan pemerintah dan perusahaan-perusahaan lokal untuk
menciptakan dan memperbaiki program pembuangan limbah di daratan, serta
melakukan pendidikan kepada khalayak umum. Alternatif kreatif atas penggunaan
plastik juga harus ditemukan. Tidak lagi bisa diterima akal jika bahan-bahan
beracun masih terus diproduksi di atas muka bumi.
Pulau sampah dan Jejaring Makanan
Great Pacific Garbage Patch tidak
berada di dekat tempat penyelaman maupun terumbu karang. Bentuk kehidupan utama
yang ditemukan di wilayah sampah itu berupa fitoplankton dan hewan-hewan laut
migratoris. Meskipun ini mungkin kabar yang melegakan bagi para scuba divers,
ingatlah bahwa samudera adalah sebuah sistem terbuka dan polusi atau kerusakan
di area manapun pada akhirnya akan mempengaruhi semua perairan yang berhubungan
dengannya.
Fitoplankton yang hidup di wilayah
pulau sampah itu memiliki peranan penting dalam rantai makanan di lautan. Fitoplankton
merupakan organisme kecil yang bisa berfotosintesis dan menggunakan cahaya
matahari untuk menghasilkan energi. Mahluk ini merupakan dasar rantai makanan
dan tanpa keberadaannya hewan-hewan seperti ikan paus, ubur-ubur, dan penyu
akan kelaparan. Untuk menjaga agar jejaring makanan tetap sehat, fitoplankton
membutuhkan ruang hidup yang bersih.
Fotodegradasi plastik di lautan:
Manusia merupakan spesies paling
penyampah di muka bumi, dan banyak sampah yang kita buang berakhir di lautan. Plastik
merupakan jenis sampah paling buruk bagi planet ini; sebab plastik tidak pernah
benar-benar musnah. Plastik tidak mengalami biodegradasi, tapi mengalami fotodegradasi (yakni diuraikan oleh
matahari) menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil yang disebut mikroplastik.
Pulau sampah itu sebagian besar adalah plastik:
Plastik merupakan bagian terbesar
dari sampah di lautan. Great Pacific Garbage Patch terdiri dari barang-barang
seperti bekas jaring ikan, limbah medis, botol dan kaleng plastik. Meskipun demikian,
volume sampah terbesar di pulau sampah itu adalah mikroplastik.
Mikroplastik akan jadi sangat beracun:
Mikroplastik sangat berbahaya sebab
bisa berubah menjadi sangat beracun dan kemudian akan dimakan oleh ikan. Menurut
NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), plastik yang mengambang
akan menimbulkan racun-racun seperti polychlorinated
biphenyls (PCBs) dengan konsentrasi dari 100.000 hingga 1.000.000 kali
lipat tingkat normal yang ditemukan di perairan lautan. Pengaruh racun itu
menjadi lebih berbahaya lagi sebab akan masuk ke dalam organisme lautan dan
organisme yang berada di atasnya pada rantai makanan. Bayangkan akibatnya
ketika racun ini masuk ke tubuh ikan yang dimakan oleh manusia!
Mikroplastik |
Plastik membunuh kehidupan air:
Hewan-hewan laut menderita akibat
sampah di lautan ini. Penyu-penyu laut mati ketika meraka memakan
kantung-kantung plastik yang mereka kira adalah ubur-ubur. Cincin-cincin besi
dan bekas jaring menjerat anjing laut dan penyu. Para pemangsa yang memiliki
penyaring seperti ikan paus akan menelan mikroplastik dan sistem pencernaan
mereka pun rusak.
Plastik membunuh burung-burung laut:
Burung laut juga salah mengira
sampah-sampah itu sebagai makanan. Albatros, misalnya, akan mengambil apapun
yang mengambang di pulau sampah itu dan menyuapkannya pada anak-anaknya. Sampah
yang termakan itu akan menyebabkan penyumbatan saluran cerna, lubang pada
perut, dan malnutrisi. Ratusan ribu burung albatros mati setelah memakan sampah
dari Great Pacific Garbage Patch.
Bisakah para penyelam membantu?:
1.
Mengangkat
sampah dari laut
Terlibatlah dalam program
pembersihan bawahlaut dan pantai di wilayah Anda. Sampah yang diangkat dari
laut dan pantai tidak akan sampai ke pulau sampah itu.
2.
Gunakan
aplikasi pelacak sampah lautan:
Aplikasi pelacak sampah di lautan
(dengan flatform android dan iOS) memungkinkan penyelam untuk mencatat sampah
yang terlihat di pantai dan di perairan. Pengguna aplikasi ini akan mencatat
jenis sampah dan data GPS, lalu memasukkannya ke sebuah database. Informasi ini
penting dalam rancangan pengembangan pengelolaan limbah. Penggunaan sampah ini
juga membuat orang tahu keberadaan sampah, membersihkannya, dan menularkan
pendidikannya ke orang lain.
3.
Hentikanlah
polusi sejak dari sumbernya.
Reduce
(mengurangi), reuse (menggunakan
kembali), dan recycle (mendaur ulang) sampah bisa mencegah semakin membesarnya
Pacific Garbage Patch. Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Gantilah
kantung plastik dengan tas jinjing kain yang bisa dipakai berulang kali dan
selamatkan penyu yang selalu salah mengira kantung plastik sebagai ubur-ubur!
Pesan mengenai Great Pacific Garbage Patch:
Great Pacific Garbage Patch adalah
pulau sampah seluas benua di tengah-tengah Samudera Pasifik bagian Utara.
Sampah itu merusak ekosistem lautan dan mempengaruhi rantai makanan di nyaris
semua tingkatannya. Pulau itu sudah tumbuh terlampau besar sehingga sulit untuk
dibersihkan, dan tidak ada pemerintah yang mau bertanggungjawab atasnya. Pada titik
ini, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah melakukan pendidikan publik dan
mencegah pulau itu semakin membesar.
Dari: http://scuba.about.com/od/ConservationandDiving/ss/The-Great-Pacific-Garbage-Patch.htm