Selama ribuan tahun
penduduk daerah tropis tergantung pada kelapa. Buah itu memang banyak
manfaatnya, bahkan ada orang mengira, manusia tidak bisa berkembang tanpa
kelapa.
Kopra yang sedang dijemur |
Pohon kelapa mempunyai peran yang penting di Filipina. Sepertiga
penduduknya hidup dari kelapa, terutama kopra. Batang kelapa juga dipakai
sebagai tiang rumah dan daunnya untuk atap. Sabutnya diolah menjadi keset dan
tali. Batoknya dibuat mangkuk, sendok, bahkan kancing baju. Belum lagi airnya
yang lezat.
Istana kelapa di
Manila
Tahukah Anda bahwa mesin
kendaraan khas Filipina, jeepneys,
(jeep tentara yang diubah menjadi bis kecil) berjalan dengan bahan bakar
campuran solar dan minyak kelapa? Sementara itu, makanan khas Filipina, pinakbet, dibuat dari santan dan dibakar
dengan oven yang dipanasi arang batok. Wajarlah bila bank dagang terbesar di
Filipina adalah Bank Persatuan Petani Kelapa. Imelda Marcos, istri bekas
Presiden Marcos, menghargai kelapa dengan cara membuat istana kelapa yang serba
mahal di Manila.
Filipina memang mempunyai
kebudayaan kelapa. Hampir seluas dua juta hektar Kepulauan Filipina ditanami
kelapa. Setiap tahun Filipina menghasilkan sekitar dua belas milyar butir
kelapa.
Negara lain seperti Indonesia,
Malaysia, Sri Lanka, dan Kepulauan Pasifik juga merupakan negara kaya pohon
kelapa. Dulu di Sri Lanka akar pohon kelapa dipakai sebagai penggosok gigi. Hubungan
erat antara penduduk Asia tropis mungkin sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Cocos nucifera, nama ilmiah kelapa itu,
memang mempunyai sifat khusus.
Tidak ada jenis palem-paleman
lain yang mempunyai buah sedemikian besar. Kelapa penuh dengan lemak, sehingga
tanaman muda dapat bertunas tanpa tergantung pada lingkungannya. Sabut kelapa
melindungi biji dan juga memberikan daya apung. Kelapa bisa terapung-apung di
laut selama berbulan-bulan sebelum mendarat dan tumbuh di pulau yang terpencil.
Pasir, air, dan suhu tropis sudah cukup menyuburkan pohon kelapa. Atol-atol di
Pasifik kadang-kadang hanya ditumbuhi pohon kelapa. Ketika Gunung Krakatau
mulai aktif tahun 1927 dan menyembulkan pulau berkawah lagi, penghuni pertama
pulau itu adalah kelapa.
Lolos berkat kelapa
Jenis palem “saudara” kelapa
tumbuh di Amerika Selatan, tetapi tidak mempunyai buah sebesar kelapa. Menurut Thor
Heyerdahl, kelapa berasal dari Suku Indian dan berkembang menuju Pasifik. Para ahli
botani menganggap teori itu tidak masuk akal. Biarpun sekarang di mana pun di
Amerika Selatan tumbuh pohon kelapa, buah itu tentu baru akhir-akhir ini saja
sampai di sana.
Buktinya di Amerika Selatan
semula hanya ada satu jenis palem, padahal banyak sekali jenis kelapa di
Pasifik.
Banyaknya ras menunjukkan bahwa
kelapa sudah ada sejak lama. Petunjuk lain bahwa kelapa tidak asli Amerika
Selatan terlihat dari kebiasaan penduduk setempat. Peneliti alam abad lalu,
Wallace, melihat bahwa penduduk Brazil memanfaatkan kelapa hanya sebagai
makanan iseng. Mereka belum mengetahui manfaat kelapa yang lain.
Sementara itu, penemuan fosil “kelapa
purba” di Selandia Baru memberi ide bahwa kelapa berkembang di sana. Berkat daya
apungnya, kelapa mencapai Benua Asia. Daya apung kelapa juga pernah dengan
cerdik dimanfaatkan manusia. Seorang narapidana Pulau Setan, sebuah pulau
penjara Prancis dekat Guyana, berhasil meloloskan diri dengan berpegang kuat
pada jaring yang diisi penuh dengan kelapa.
Ahli kelapa, Hugh Harries menduga
kelapa sudah ada sejak zaman purba. Air kelapa yang penuh mineral, dan buahnya
yang kaya lemak, memperbesar kesempatan hidup orang purba ketika menyusuri
pantai. Menurut Harries, membuka buah kelapa ternyata memperhalus tangan
manusia purba. Ialah satu-satunya ilmuwan yang percaya bahwa kelapa sudah ada
sejak cikal bakal manusia hadir di bumi.
Menembak pohon kelapa
seperti membunuh orang
Sejak Vasco da Gama dari Portugal
berhasil berlayar ke India pada abad ke-15, kelapa menyebar ke bagian lain
daerah tropis. Orang Portugal seakan-akan melihat “coco” atau masker yang
mempunyai tiga “mata”. Mereka segera menemukan manfaat kelapa. Di Sri Lanka,
para pemilik kelapa harus membayar pajak.
Seorang bangsa Belanda yang
datang ke Sri Lanka kemudian melihat bahwa orang Portugal sangat menghargai
jenis pohon palem itu. Kalau ada yang iseng menembak pohon kelapa sehingga
layu, orang itu dianggap telah menembak mati seorang manusia. Ketika orang
Spanyol menjajah Filipina pada abad ke-17, penduduk dipaksa untuk menanam
kelapa sebanyak-banyaknya. Arang batok kelapa dipakai untuk membuat perahu
kedap air, sedangkan sabutnya digunakan sebagai tali kapal.
Sejak pertengahan abad lalu, para
penjajah tersebut membuka kebun kelapa besar-besaran di Timur Jauh. Kopra menjadi
komoditi terpenting dari pohon kelapa. Lemaknya digunakan, baik untuk konsumsi
maupun industri. Arti kopra bertambah penting ketika diketahui bahwa minyak
kelapa mengandung 10% gliserin, bahan pembuat dinamit (nitrogliserin). Selama perang
dunia I, permintaan akan kopra tinggi sekali.
Sampai sekarang, minyak kelapa
masih tetap penting, walaupun tidak seperti dulu. Soalnya ada saingannya, misalnya
minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak kelapa sawit, dan lemak hewani. Orang
juga tidak memakai minyak kelapa untuk margarin. Apalagi konon lemak jenuh
tidak baik untuk jantung dan pembuluh darah. Kini Amerika Serikat hanya memakai
tidak lebih dari 20% minyak kelapa dalam industri makanan.
Biarpun minyak kelapa sekarang
bisa dipakai untuk tujuan lain (membuat karet buatan dan insektisida misalnya),
penggunaannya di Amerika sudah berkurang. Lima belas tahun terakhir ini
perdagangan minyak kelapa terus guncang. Tahun 1972, harga minyak kelapa turun
dari Rp. 480.000 menjadi Rp. 218.000 per ton. Pada tahun 1974 harganya naik
lagi karena orang kekurangan minyak nabati. Namun sementara ini masa depan
minyak kelapa cukup sulit. Untuk negara seperti Filipina hal ini merupakan
malapetaka, karena itulah di sana orang berbicara tentang krisis kelapa.
Bahaya ras super
Pohon kelapa dulu dianggap
penting bagi perekonomian dunia, sehingga banyak penelitian botani menyangkut
kelapa. Cocos nucifera termasuk dalam
jenis tanaman yang terkenal sehingga pada jenis ini dilakukan
percobaan-percobaan penyilangan. Kini ada tanaman kelapa yang bisa berbuah dua
ratus butir hanya dalam lima tahun. Bahkan ada yang sampai 400 buah per pohon
setiap tahun. Pohon kelapa ras modern juga pendek, sehingga orang dapat memetik
buahnya dengan mudah.
Menanami daerah dengan ras super
ada bahayanya, juga karena kemungkinan ras super terserang penyakit lebih besar
jika dibandingkan dengan kelapa “pribumi”. Dalam waktu singkat, kebun kelapa
seperti itu bisa musnah. Banyak sekali wabah dan penyakit yang mengancam
kelapa. Kumbang badak bisa menghabiskan daun-daun muda sampai ke sumsumnya
sehingga kelapanya mengering. Sedangkan kumbang kelapa bertelur dalam batang
kelapa dan larvanya membuat lubang di sana. Kadang-kadang sampai batangnya
patah. Babi juga suka pohon kelapa muda.
Baru-baru ini peneliti Inggris
menanam kultur jaringan sel kelapa. Ternyata bisa tumbuh menjadi kelapa lengkap
dengan bantuan bahan pengatur pertumbuhan seperti auksin dan sitokinin. Teknik itu
dipakai untuk menggandakan ras yang resisten terhadap penyakit tertentu dalam
waktu singkat.
Lain negara, lain cara panjatnya. |
Biarpun demikian, masa depan
kelapa di bagian terbesar dunia semakin tidak jelas. Selama dunia ketiga terus
berkembang, produk kelapa akan diganti dengan produk industri. Atap daun kelapa
diganti dengan seng bergelombang, sabut kelapa diganti dengan bahan buatan dan
sebagainya. Penduduk daerah tropis tetap menganggap kelapa itu penting, kelapa
masih dianggap sebagai pohon kehidupan dan dipakai dalam upacara yang sudah ada
sejak berabad-abad lalu.
Orang Hindu memakai kelapa muda
dalam semua upacara keagamaan. Sesajen tidak lengkap tanpa kelapa. Kalau anggota
keluarga pria pergi jauh, ia dibekali kelapa oleh ibu, istri, atau saudara
perempuannya. Karena tidak ada buah lain yang lebih mirip dengan kepala
manusia, maka kelapa juga dipakai sebagai simbolis kurban manusia.
Di India, buah kelapa juga
dianggap sebagai simbol dewa utama, Shiva. Soalnya, kelapa mempunyai tiga mata
seperti Shiva. Di beberapa daerah di Indonesia, pasangan pengantin harus minum
dari batok kelapa yang sama sebagai tanda persatuan.
Relief kelapa di candi |
Di daerah pedesaan Jawa, pada
saat bayi lahir ari-arinya ditanam bersama kelapa. Kelapa itu kemudian disirami
dengan air yang digunakan untuk membersihkan tali pusar. Di Sulawesi, kelapa
ditanam oleh wanita tua yang mempunyai banyak anak, dengan harapan pohon itu
akan sama subur seperti dirinya. Di Indonesia, dulu kelapa juga digunakan untuk
mencuci kaki tamu atau orang yang tidak bersih. Para kanibal di daerah
terpencil juga mengganti kepala korbannya dengan kelapa. (Sjon Hauser)
Detil artikel: diambil dari majalah Sigma No. 32. Terbit tahun 1988.