Gambar Penampang kulit dan kelenjar keringat di dalamnya |
Berkeringat
merupakan cara alami tubuh untuk mendinginkan diri kita. Meskipun bisa jadi
keringat itu malah membuat kita merasa lebih gerah, terutama ketika hari sedang
panas, tanpa keringat kita tidak akan tahan merasakan panas yang dihasilkan
oleh tubuh kita sendiri.
Kita
berkeringat untuk menjaga tubuh kita tetap berada pada suhu normal, yakni 98,6°
Fahrenheit atau 37° Celcius. Jika fungsi tubuh yang satu ini hilang, kita bisa
terserang sengatan panas ketika cuaca sedang terik.
Bayangkan semua makanan yang masuk ke dalam tubuh kita
setiap hari. Makanan-makanan itu bagaimanapun harus dibakar. Pembakaran ini
akan menghasilkan panas di dalam tubuh yang akan memicu otak kita untuk memulai
proses pendinginan alami tubuh. Di dalam tubuh manusia terdapat tabung-tabung
sel yang panjang dan melingkar-lingkar yang disebut sebagai kelenjar keringat. Pembuluh
darah di kulit kita akan membuka dan cairan keringat dikeluarkan lewat
pori-pori.
Diperkirakan terdapat 2 juta kelenjar keringat dalam
tubuh kita. Kita mungkin tidak menyadarinya, namun sebenarnya kita juga akan
berkeringat di hari yang dingin dan ketika kita tidak sedang melakukan kegiatan
yang berat. Dua per tiga tubuh kita terdiri dari air dan sejumlah besar air itu
hilang setiap hari melalui keringat. Inilah mengapa sangat penting bagi kita
untuk minum kira-kira dua liter air setiap hari untuk mengganti cairan yang hilang.
Ada dua
macam kelenjar keringat yaitu kelenjar Ekrin dan kelenjar Apokrin. Kelenjar
Ekrin jumlahnya lebih banyak dan bisa ditemukan di bagian-bagian tubuh seperti
wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. Kelenjar Apokrin bisa ditemukan di
ketiak dan ujung folikel rambut.
Keringat
sendiri terbuat dari unsur-unsur yang berbeda-beda. Unsur yang paling banyak
adalah air dan sodium, atau garam. Ada kalanya kita mengalami saat-saat
produksi keringat yang rendah—hal ini terjadi ketika udara dingin dan saat kita
beristirahat. Produksi keringat yang lebih banyak terjadi ketika cuaca sangat
panas atau ketika kita berolahraga. Produksi yang tinggi mengandung 20 persen
lebih banyak sodium dibandingkan produksi keringat yang rendah.
Ada juga
perbedaan dalam unsur kimiawi ketika kita berkeringat. Keringat yang dihasilkan
melalui kelenjar Apokrin, atau di ketiak, akan lebih lengket dan kadang-kadang
warnanya lebih kekuningan. Hal ini karena keringat mengandung asam lemak dan
protein. Keringat di bawah lengan inilah, yang bercampur dengan zat anti
keringat (deodoran, misalnya) akan membuat baju menjadi berwarna kekuningan. Kita
tahu bahwa kita biasanya menyemprotkan deodoran hanya ke daerah ketiak supaya
bau keringat Apokrin tidak tercium. Keringat sebenarnya tidak berbau namun
ketika keringat itu mulai terurai dan diserang bakteri, baunya akan menjadi
tidak enak.
Di negara-negara
beriklim panas seperti India, orang-orang lebih banyak memakan garam sehingga
melampau ambang batas kesehatan bagi orang-orang di negara beriklim dingin. Diasumsikan
bahwa hal ini terjadi karena orang-orang di negara beriklim panas kehilangan
unsur-unsur kimiawi seperti garam dari tubuh mereka dalam jumlah yang besar
melalui keringat. Berkeringat, meskipun kadangkala dianggap memalukan,
merupakan sebuah fungsi alamiah tubuh yang penting bagi kelangsungan hidup
manusia.
Diterjemahkan
dari wisegeek.com