Thursday, August 14, 2014

10 Alasan Baik memilih Homeschooling



Homeschooling, atau bersekolah di rumah, dewasa ini menjadi pilihan bagi para orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Ada beberapa alasan bagus yang diberikan oleh Kathy Ceceri pada situs About.com mengapa para orang tua bisa memilih homeschooling.

BANYAK artikel mengenai mengapa orang-orang memilih melakukan homeschool adalah artikel yang menyorotinya dari sudut pandang negatif. Biasanya mereka menyoroti apa yang tidak disukai oleh orang tua dari sekolah umum.

Namun bagi banyak orang, keputusan untuk melakukan homeschool adalah lebih merupakan soal apa yang mereka ingin bawa ke dalam kehidupan mereka, bukan soal apa yang ingin mereka hindari.


Berikut ini adalah daftar alasan positif saya sendiri mengenai homeschool.
1.        Homeschool menyenangkan
Sebagai ibu yang menyekolahkan anak di rumah, saya ikut di semua jenis karyawisata, membaca semua buku yang dipilih oleh kelompok saya, dan saya membuat sendiri program seni di rumah. Bagi saya, bermain dan belajar bersama anak-anak adalah manfaat terbesar dari homeschooling.

2.        Saya belajar banyak hal
Saya memanfaatkan homeschooling untuk mengingat kembali hal-hal yang dulu tidak saya lakukan di sekolah saya sendiri. Alih-alih mengingat-ingat soal tanggal-tanggal, definisi, dan rumus-rumus, kami belajar tentang orang-orang yang menarik dalam sejarah, mengikuti penemuan-penemuan baru dalam sains, dan menjelajahi konsep-konsep yang ada di balik soal-soal matematika. Ini merupakan proses belajar seumur hidup yang terbaik.

3.        Anak saya menikmatinya
Setiap tahun saya bertanya kepada anak saya apakah mereka ingin mencoba bersekolah di sekolah biasa. Mereka tidak pernah mendapatkan alasan mengapa mereka harus melakukannya. Hampir semua teman anak saya melakukan sekolah di rumah – yang artinya mereka selalu berkumpul sepanjang siang sementara teman mereka yang bersekolah berada di dalam kelas, latihan sepakbola, latihan band, atau mengerjakan PR.

4.        Homeschooling membuat anak bisa memperlihatkan antusiasmenya
Sebagian besar anak yang homeschooling yang saya kenal memiliki minat mereka sendiri-sendiri, yakni bidang-bidang yang bisa mereka diskusikan selayaknya mereka adalah seorang pakar di bidang itu. Hanya sedikit dari bidang-bidang tersebut – seperti seni modern, lego, menganalisa film horor – yang bisa dipelajari di sekolah. Menurut pengalaman yang saya alami di sekolah dulu, memiliki minat pada bidang yang ada di luar jalur sekolah tidak akan membuat Anda unggul di mata guru-guru dan murid lainnya. Namun di kalangan anak-anak yang melakukan homeschool, justru minat-minat itulah yang membuat teman-teman mereka semakin tertarik.

5.        Homeschooling bisa mengenalkan Anda pada orang-orang yang menarik
Salah satu hal yang saya pelajari dari profesi saya sebagai seorang wartawan surat kabar adalah: Anda akan mendapatkan kisah terbaik ketika Anda bertanya kepada orang lain mengenai apa yang suka dilakukannya. Sebagai orang-orang yang melakukan homeschool, kami menghabiskan hari-hari kami dengan bertemu orang-orang lain dan masuk kelas yang diajar oleh guru-guru yang mengajar dengan alasan karena memang mereka menginginkannya, bukan karena itulah pekerjaan mereka.

6.        Homeschooling mengajari anak cara berinteraksi dengan orang dewasa
Ketika saya kecil, saya pemalu, terutama jika ada di dekat orang-orang yang lebih tua. Bukan hal yang baik ketika satu-satunya orang dewasa yang saya temui sepanjang hari adalah jenis orang dewasa yang selalu melihat kepada saya dan menyuruh-nyuruh saya melakukan ini-itu. Ketika para homeschooler berinteraksi dengan orang dewasa dalam komunitasnya, mereka belajar bagaimana orang-orang yang beradab saling memperlakukan satu sama lain di ruang publik. Ini adalah jenis sosialisasi yang tidak dialami oleh sebagian besar anak sekolah sampai mereka benar-benar siap untuk masuk ke dunia nyata.

7.        Homeschooling mengakrabkan orang tua dan anaknya
Ketika saya mencari tahun soal homeschooling untuk pertama kalinya, salah satu poin paling menarik yang saya dengar dari orang-orang yang telah melakukannya adalah bahwa para remaja mereka tidak pernah merasa harus mengusir jauh-jauh orang tua mereka. Tentu saja para remaja itu juga menjadi pribadi yang mandiri. Namun mereka melakukannya dengan belajar mengambil tanggung jawab dari pelajaran mereka sendiri, bukan melalui perkelahian dan pemberontakan melawan orang tua mereka.

8.        Penyesuaian dengan jadwal di rumah
Anak Anda tidak perlu bangun pagi-pagi sekali untuk mengejar bis sekolah. Tidak ada perdebatan apakah kita harus melakukan wisata keluarga sebab bisa saja akan membuat si anak bolos. Homeschooling memberikan kelonggaran pada keluarga untuk melakukan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan mereka, sesuai jadwal mereka.

9.        Homeschooling membuat saya merasa berkompeten
Seperti yang juga dialami oleh anak saya, homeschooling juga telah membuat saya belajar bahwa saya bisa melakukan banyak hal yang sebelumnya saya pikir tidak bisa saya lakukan. Salah satunya adalah membimbing anak saya dari sejak ia menjadi pembaca pemula, belajar trigonometri, sampai ia masuk kuliah.

10.    Homeschooling membantu memperkuat nilai-nilai dalam keluarga
Saya tidak menganggap diri saya sebagai seorang yang ekstrim, dari segi apa pun. Namun ada beberapa hal di keluarga saya yang tidak kami percayai. Misalnya membayar anak (dengan pizza, permen, atau pergi ke taman hiburan) agar dia mau membaca sebuah buku. Atau menilai orang melalui prestasi olahraga mereka atau nilai yang mereka dapat. Anak-anak saya tidak memiliki gadget keluaran terbaru dan mereka tidak perlu mengambil kelas Pemikiran Kritis sebab sepanjang hidup mereka, mereka memang telah melakukannya. Dan itulah sebabnya homeschooling merupakan daya positif bagi keluarga saya.



Sumber terjemahan dan foto : about.com

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...