Apakah bulan pernah memiliki atmosfer?
Saat ini ya,
meskipun atmosfer bulan sangat tipis dan berupa kumpulan molekul-molekul yang
sangat renggang, tidak mencukupi untuk bernapasnya mahluk hidup.
Keberadaan atmosfer luar angkasa dilaporkan tahun 1933, berdasarkan
pengamatan bulan dengan menggunakan semacam topeng yang dapat menyaring cahaya
bulan dengan tujuan untuk mempelajari cahaya yang dipancarkan sodium. Meskipun sodium
dipercaya hanya merupakan trace elemen di dalam atmosfer bulan, sodium
dipelajari karena relatif mudah dideteksi dan digunakan sebagai pembuat
komponen lainnya, seperti potasium, neon, argon, dan helium.
Studi luar angkasa tahun 1933 yang dilakukan Universitas Boston,
menggunakan instrumen yang telah ditingkatkan, mendeteksi bahwa permukaan bulan
memiliki atmosfer setebal 5000 mil. Tetapi molekul-molekulnya sedikit dan
berjauhan, diperkirakan hanya sekitar sepuluh juta per meter kubik di permukaan
dekat bulan; sedangkan kepadatan atmosfer bumi adalah sekitar satu milyar kali
kepadatan atmosfer bulan.
Sumber-sumber atmosfer diyakini berasal dari pelepasan gas-gas dari
dalam bulan akibat gempa bulan (fenomena yang disebut pengeluaran gas) dan
terurainya molekul-molekul dari permukaan bulan akibat tabrakan molekul-molekul
luar angkasa dari matahari atau akibat tabrakan meteorit.
Beberapa bulan dari
planet lainnya memiliki atmosfer yang jauh lebih menakjubkan, seperti pada
Titan Jupiter, atmosfernya berupa lapisan tebal nitrogen dan metan, dan pada
atmosfer Eropa berupa lapisan tipis oksigen.