Pages

Wednesday, March 20, 2013

THE GREAT PACIFIC GARBAGE PATCH


Disarikan dari perbincangan antara penulis tamu Monique Mancilla dan Daniel Ponce-Taylor

Lokasi Pulau Sampah
Pulau dari Sampah :
Di tengah-tengah Samudera Pasifik terapung-apunglah sebuah pulang yang maha besar. Luasnya melampaui jarak pandangan mata, dari cakrawala ke cakrawala. Pulau ini bukan pulau biasa; pulau ini terbuat seluruhnya dari sampah. Dengan ukuran setara dengan sebuah benua kecil, Great Pacific Garbage Patch merupakan timbunan sampah terbesar di dunia.

Ada di mana daratan sampah itu?
Great Pacific Garbage Patch terletak di Samudera Pasifik bagian utara antara Hawaii dan Kalifornia. Pulau sampah itu teramat besar sampai-sampai para ilmuwan bisa memberi nama wilayah di atasnya: Western Pacific Garbage Patch dan Eastern Pacific Garbage Patch.

Apa yang membuat sampah-sampah itu tetap mengumpul?
Gelombang samudra menjadi penyebab mengapa sampah-sampah itu tetap mengumpul. Sejenis gelombang yang disebut gyre menangkap sampah-sampah dan membawanya ke daratan sampah itu. Gyre adalah sebuah sistem gelombang samudra yang berputar-putar mengelilingi sebuah wilayah yang tenang, mirip dengan sebuah vortex. Sampah-sampah yang mengambang di permukaan air diambil oleh gelombang dan diangkut ke pusat gyre lalu terjebak di wilayah perairan yang tenang. Setiap sampah menambah ukuran pulau itu. Beberapa sampah di pulau itu mengalami biodegradasi, sementara yang lain berakhir di perut hewan laut, dan yang lainnya terjebak selamanya di pulau itu. Samudera luas memang menciptakan gyre-gyre di berbagai penjuru bumi, namun tidak setiap gyre bisa menarik jumlah sampah sebanyak Pacific Garbage Patch.


Darimana sampah-sampah itu berasal?
Sebagian besar sampah di Great Pacific Garbage Patch berasal dari daratan dan terangkut oleh gelombang sebelum akhirnya terjebak di dalam gyre. Hanya sedikit persentase sampah di lautan berasal dari kapal laut semisal kapal pribadi dan kapal dagang, atau yang berasal dari kontainer yang tumpah serta anjungan minyak lepas pantai.

Sampah bisa membunuh kehidupan laut
Siapa yang bertanggung jawab atas pulau sampah itu?
Karena berada di perairan internasional, tidak ada negara yang mau bertanggungjawab atas daratan sampah itu apalagi menyediakan dana untuk membersihkannya. Jika bukan karena ada turut campur beberapa organisasi internasional, daratan sampah itu tentu sudah diabaikan begitu saja.

Pekerjaan membersihkan yang mustahil.
North Pacific Gyre atau gyre samudera Pasifik bagian Utara luasnya lebih dari 5 juta meter persegi dan dalamnya mencapai 100 kaki. Sulit untuk memperkirakan jumlah sampah dalam kolom air itu. Upaya pembersihan sampah sebanyak itu nyaris mustahil. Wilayahnya terlalu besar untuk dijaring dengan pukat dan proses menjaring dengan pukat itu akan merusak kehidupan laut.

Pada titik ini, kita hanya bisa mencoba untuk mencegah agar daratan sampah itu tidak membesar lagi. Banyak organisasi yang kini bekerjasama dengan pemerintah dan perusahaan-perusahaan lokal untuk menciptakan dan memperbaiki program pembuangan limbah di daratan, serta melakukan pendidikan kepada khalayak umum. Alternatif kreatif atas penggunaan plastik juga harus ditemukan. Tidak lagi bisa diterima akal jika bahan-bahan beracun masih terus diproduksi di atas muka bumi.

Pulau sampah dan Jejaring Makanan
Great Pacific Garbage Patch tidak berada di dekat tempat penyelaman maupun terumbu karang. Bentuk kehidupan utama yang ditemukan di wilayah sampah itu berupa fitoplankton dan hewan-hewan laut migratoris. Meskipun ini mungkin kabar yang melegakan bagi para scuba divers, ingatlah bahwa samudera adalah sebuah sistem terbuka dan polusi atau kerusakan di area manapun pada akhirnya akan mempengaruhi semua perairan yang berhubungan dengannya.

Fitoplankton yang hidup di wilayah pulau sampah itu memiliki peranan penting dalam rantai makanan di lautan. Fitoplankton merupakan organisme kecil yang bisa berfotosintesis dan menggunakan cahaya matahari untuk menghasilkan energi. Mahluk ini merupakan dasar rantai makanan dan tanpa keberadaannya hewan-hewan seperti ikan paus, ubur-ubur, dan penyu akan kelaparan. Untuk menjaga agar jejaring makanan tetap sehat, fitoplankton membutuhkan ruang hidup yang bersih.

Fotodegradasi plastik di lautan:
Manusia merupakan spesies paling penyampah di muka bumi, dan banyak sampah yang kita buang berakhir di lautan. Plastik merupakan jenis sampah paling buruk bagi planet ini; sebab plastik tidak pernah benar-benar musnah. Plastik tidak mengalami biodegradasi, tapi mengalami fotodegradasi (yakni diuraikan oleh matahari) menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil yang disebut mikroplastik.

Pulau sampah itu sebagian besar adalah plastik:
Plastik merupakan bagian terbesar dari sampah di lautan. Great Pacific Garbage Patch terdiri dari barang-barang seperti bekas jaring ikan, limbah medis, botol dan kaleng plastik. Meskipun demikian, volume sampah terbesar di pulau sampah itu adalah mikroplastik.

Mikroplastik akan jadi sangat beracun:
Mikroplastik sangat berbahaya sebab bisa berubah menjadi sangat beracun dan kemudian akan dimakan oleh ikan. Menurut NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), plastik yang mengambang akan menimbulkan racun-racun seperti polychlorinated biphenyls (PCBs) dengan konsentrasi dari 100.000 hingga 1.000.000 kali lipat tingkat normal yang ditemukan di perairan lautan. Pengaruh racun itu menjadi lebih berbahaya lagi sebab akan masuk ke dalam organisme lautan dan organisme yang berada di atasnya pada rantai makanan. Bayangkan akibatnya ketika racun ini masuk ke tubuh ikan yang dimakan oleh manusia!
Mikroplastik

Plastik membunuh kehidupan air:
Hewan-hewan laut menderita akibat sampah di lautan ini. Penyu-penyu laut mati ketika meraka memakan kantung-kantung plastik yang mereka kira adalah ubur-ubur. Cincin-cincin besi dan bekas jaring menjerat anjing laut dan penyu. Para pemangsa yang memiliki penyaring seperti ikan paus akan menelan mikroplastik dan sistem pencernaan mereka pun rusak.

Plastik membunuh burung-burung laut:
Burung laut juga salah mengira sampah-sampah itu sebagai makanan. Albatros, misalnya, akan mengambil apapun yang mengambang di pulau sampah itu dan menyuapkannya pada anak-anaknya. Sampah yang termakan itu akan menyebabkan penyumbatan saluran cerna, lubang pada perut, dan malnutrisi. Ratusan ribu burung albatros mati setelah memakan sampah dari Great Pacific Garbage Patch.

Bisakah para penyelam membantu?:
1.        Mengangkat sampah dari laut
Terlibatlah dalam program pembersihan bawahlaut dan pantai di wilayah Anda. Sampah yang diangkat dari laut dan pantai tidak akan sampai ke pulau sampah itu.
2.        Gunakan aplikasi pelacak sampah lautan:
Aplikasi pelacak sampah di lautan (dengan flatform android dan iOS) memungkinkan penyelam untuk mencatat sampah yang terlihat di pantai dan di perairan. Pengguna aplikasi ini akan mencatat jenis sampah dan data GPS, lalu memasukkannya ke sebuah database. Informasi ini penting dalam rancangan pengembangan pengelolaan limbah. Penggunaan sampah ini juga membuat orang tahu keberadaan sampah, membersihkannya, dan menularkan pendidikannya ke orang lain.
3.        Hentikanlah polusi sejak dari sumbernya.
Reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) sampah bisa mencegah semakin membesarnya Pacific Garbage Patch. Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Gantilah kantung plastik dengan tas jinjing kain yang bisa dipakai berulang kali dan selamatkan penyu yang selalu salah mengira kantung plastik sebagai ubur-ubur!

Pesan mengenai Great Pacific Garbage Patch:
Great Pacific Garbage Patch adalah pulau sampah seluas benua di tengah-tengah Samudera Pasifik bagian Utara. Sampah itu merusak ekosistem lautan dan mempengaruhi rantai makanan di nyaris semua tingkatannya. Pulau itu sudah tumbuh terlampau besar sehingga sulit untuk dibersihkan, dan tidak ada pemerintah yang mau bertanggungjawab atasnya. Pada titik ini, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah melakukan pendidikan publik dan mencegah pulau itu semakin membesar.

Dari: http://scuba.about.com/od/ConservationandDiving/ss/The-Great-Pacific-Garbage-Patch.htm