Monday, January 2, 2012

SIAPAKAH GENGHIS KHAN?


Untuk memahami siapakah Genghis Khan dan besarnya dampak kekuasaannya, kita perlu memahami konteks saat ia berkuasa. Pada tahun 1100, Mongolia masih merupakan wilayah luas yang dihuni oleh berbagai suku. Meskipun demikian, wilayah tersebut sedemikian luas sehingga kepadatan populasinya sangat kecil. Orang-orang Mongol, kala itu, adalah orang-orang yang buta huruf namun sangat disiplin dan teratur.
Suku-suku Mongol sering berperang dengan wilayah utara dan timur China yang merupakan tetangga mereka. Khan terlahir dengan nama Temujin. Semasa hidupnya ia menciptakan sebuah konfederasi suku-suku Mongol untuk meningkatkan peluang kemenangan mereka dalam peperangan. Pada tahun 1202, Temujin berhasil menciptakan kekuatan yang cukup besar untuk menyerang dan menaklukkan bangsa Tartar di wilayah timur.
Kemenangan Temujin atas bangsa Tartar membuat raja Mongol yang sudah tua terkesan dan mengangkat Temujin menjadi pewaris tahtanya. Pada tahun 1206 Temujin menjadi Genghis Khan yang berarti “raja dari semua raja”. Khan meneruskan upaya yang sudah ia mulai – membentuk prajurit dan menyatukan suku-suku Mongol. Ia dikenal sebagai orang yang memperkenalkan pengarsipan dan peranan hukum bagi masyarakat agraris.

Pada tahun 1210, ia menaklukkan kerajaan Tangut dan berperang melawan orang-orang Ruzhen di wilayah timur laut China. Kemenangan-kemenangan penaklukkan yang dilakukannya didukung oleh strategi militernya yang inovatif. Ia juga menaklukkan Transoxiana, Bukhara (Uzbekistan) dan Samarkand. Selanjutnya, dengan taktik yang brilian dan pertempuran yang gagah berani, ia memimpin pasukannya memenangkan pertempuran melawan Azerbaijan dan Armenia.
Pada tahun 1225, Genghis Khan kembali ke Mongolia sebagai penguasa wilayah luas yang terbentang dari Laut Kaspia hingga Korea. Ia menjadi penguasa dengan wilayah terluas dibandingkan siapapun dalam sejarah. Meskipun ganas, wilayah-wilayah yang ditaklukkannya tetap bisa memiliki kebebasan dalam beragama dan menjadi rute-rute perdagangan yang efisien.
Pada tahun 1227, perang kembali terjadi antara bangsa Mongol dan bangsa Tangut. Diyakini bahwa pada peperangan inilah, Khan jatuh dari kudanya dan mati. Usianya ketika itu sekitar 65 tahun. Kekaisaran Mongol yang luas itu kemudian diperintah oleh anaknya, Ogedei, dan kemudian oleh cucunya, Khubilai Khan. 

Diterjemahkan dari wisegeek.com
Detil Artikel:
Ditulis oleh: L. S. Wynn
Disunting oleh: L. S. Wynn
Hak Cipta Dilindungi:
2003-2012 Conjecture Corporation



Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...