Tuesday, February 26, 2013

YAJE, JENDELA SUPRANATURAL


Dunia tak kasat mata memang sulit dibuktikan keberadaannya. Namun, dari beberapa temuan tertulis beberapa suku bangsa di Amerika Selatan mampu menyadari kehadiran para roh melalui upacara minum anggur.

Ayahuasca atau yaje buatan Peru
Halusinogen atau zat pemicu halusinasi yang banyak disalahgunakan oleh sebagian remaja kota besar dalam zaman modern ini, ternyata telah dikenal masyarakat tradisional zaman dulu. Zat itu sering terdapat dalam tanaman, seperti kecubung, kaktus peyote yang mengandung psilocybin, DMT (dimetiltriptamin, zat sintetik), STP – sintetik halusinogen yang efeknya seperti LSD (lysergik acid diethylamide), dan amfetamin.
Adalah hutan hujan Amazon dan lembah Orinoco, yang terletak di Kolumbia dan Ekuador, tempat tumbuh sejenis tanaman anggur rambat yang oleh para ahli botani disebut Banisteriopsis caapi. Bila batangnya direbus atau direndam air kemudian diracik dengan bahan-bahan alamiah lainnya, hasilnya adalah bahan halusinogenik yang mereka sebut Yaje (baca: ya-hei) atau Ayahuasca – Anggur bagi Sang Jiwa.

Membantu dukun meramal
Anggota masyarakat modern banyak yang terjerumus menggunakan zat halusinogen sebagai “gerbang ajaib” untuk melarikan diri dari kenyataan pahit kehidupan. Dengan cara penggunaan yang cenderung salah, yang didapatkan justru “perjalanan” yang tidak bisa diramalkan, tidak menyenangkan, bahkan berakibat kematian. Lain halnya dengan masyarakat terasing di Amazon.
Dalam tradisi mereka telah terbentuk kepercayaan dasar yang menganggap suci upacara minum Yaje. Amaru atau dukun wanita, kendi tempat abu sembahyang, dan roh di alam semesta adalah bagian dari kenyataan.

Saturday, February 23, 2013

BENDERA



Saat berkibar-kibar, bendera memang memikat mata. Namun di saat lain, ia bisa menyebabkan orang rela mengorbankan nyawa.
Nenek moyang “bendera” diduga berupa pita-pita yang berkibar-kibar serupa bendera yang dipasang pada tiang. Simbol itu telah digunakan bangsa Mesir beberapa ribu tahun lalu dalam peperangan dengan harapan dewa akan menolong mereka meraih kemenangan. Tradisi itu diikuti oleh bangsa Syria, selanjutnya Yunani, dan Romawi.
Dalam peperangan bendera memang penting. Jenderal akan segera mengetahui posisi pasukan dengan melihat letaknya. Prajurit juga terbantu saat akan melepaskan anak panah, karena bendera bisa menunjukkan arah angin.
Dalam pertempuran, bila prajurit pembawa bendera terbunuh atau terluka, prajurit lain akan segera “menyelamatkan” bendera itu sebelum dirampas musuh. Maklumlah, jika bendera terampas, tamat pula pasukannya. Bahkan bendera yang jatuh melambangkan pula kekalahan suatu negara.

Apa sih yang dimaksud dengan mamihlatinatapai?

Di siang yang panas, udara di dalam kamar terasa tak tertahankan. Padahal pintu dan jendela sudah dibuka lebar-lebar. Andi yang sedang berba...